Apakah orang yang hadir dipengajian yang berisi kebidahan tetap mendapatkan rahmat?
Dijawab Oleh Ust Aris Munandar. SS
Jawabannya Klik Player:
Apakah orang yang hadir dipengajian yang berisi kebidahan tetap mendapatkan rahmat?
Dijawab Oleh Ust Aris Munandar. SS
Jawabannya Klik Player:
Pengajar Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, pengajar Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Yogyakarta, S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, S2 Fiqih dan Ushul Fiqih Universitas Muhammadiyah Surakarta, pengasuh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI)
Saya mau bertanya pak ustadz. Saya sudah pernah berzina, saya berkali kali melakukannya. Dan sebagian besar saya lakukan di musholla...
Apakah shalatnya wanita di masjid disyari'atkan? Apakah juga mendapat keutamaan 27 kali lipat sebagaiman laki-laki? Dijawab Oleh Ustadz Aris Munandar, M.PI....
Saya berencana ke luar kota selama Ramadhan, apakah saya boleh shalat tarawih selama saya di luar kota? Dijawab Oleh Ustadz Aris...
YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM
Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA
Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya
© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah
© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah
Assalamualaikum Ustadz
Saya seorang ibu rumah tangga, yang bingung dengan tata cara dan kebiasaan pengajian yang biasa dilakukan ibu ibu se RT dilingkungan saya. Pengajian kami dilakukan 1 bulan sekali tetapi yang jadi pertanyaan saya dimanapun tempatnya (dilingkungan warga) selain majelis dhuha yg sy ikuti, disetiap pengajian selalu membaca yasin tahlil yang melulu mengingat kematian,padahal itu kan Ma’tam sehingga menurut saya kok tidak ada pengetahuan apapun yang didapat sepulang pengajian, bagaimana saya harus menyampaikan ke forum pengajian tersebut agar pengajian dirubah dengan membahas dan mempelajari Islam dengan lebih baik, tauhid, hadis, tafsir, ilmu alquran bacaan / tajwid sehingga pulang pengajian selalu ada saja topik baru dan ilmu yang didapat, akhirnya semua akan lebih memahami islam, menurut saya banyak yang beragama Islam tapi sekedar ikut2tan dan tidak memahami dan mengenal betul bagaimana Islam dan ajaran2nya. Saya sendiri sedang memahami apa itu Islam, bagaimana ajaran2 yang sesuai alquran yang di implementasikan ke kehidupan sehari hari, tapi melewati online/membaca artikel2 pesantren online, harapan saya info yang saya peroleh dapat sy teruskan ke forum pengajian.
Bagaimana saya harus mengkomunikasikan kepada keluarga dari mertua karena saya tidak lagi mengikuti selamatan orng yang sdh meninggal karena saya sdh tau hal tersebut adalah acara kumpul2 yang dilarang apalagi dengan ditentukan waktu 7, 40, 100, 1000 hari, dan bagaimana saya mengkomunikasikan pada suami , kuatir salah paham krn menyangkut keluarganya. Keinginan saya pelan pelan untuk keluar dan menjauh dari ruangan tindakan syirik, Alhamdullilah keluarga dari pihak saya(luar Jawa) tidak ada yang menganut klenik, krn tinggal di kalimantan jauh dari klenik yg berlaku di Jawa. Bagaimana sikap saya untuk dapat turut mendoakan orang yg sdh meninggal tanpa dicap anggota keluarga yg beda, jika ada keluarga yg wafat? apakah lebih baik dirumah masing2?
mohon jawaban ustadz, krn jawaban ustadz sy jadikan referensi pada keluarga suami
Wassalam
#eny
Silakan ibu menyimak beberapa artikel berikut, semoga Allah memudahkan urusan ibu:
https://muslim.or.id/aqidah/mari-mendakwahkan-tauhid.html
https://muslim.or.id/manhaj/di-antara-rahasia-keberhasilan-dakwah.html
https://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/kesabaran-seorang-dai.html
https://muslim.or.id/manhaj/menjadi-umat-terbaik-dengan-saling-menasehati.html