Jika shaf hampir penuh (tersisa satu), sedangkan ada orang yang baru datang, apakah saya harus menunggu orang untuk membuat shaf baru atau masuk dalam shaf yang kurang tersebut?
Klik Player:
Jika shaf hampir penuh (tersisa satu), sedangkan ada orang yang baru datang, apakah saya harus menunggu orang untuk membuat shaf baru atau masuk dalam shaf yang kurang tersebut?
Klik Player:
Pengajar Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, pengajar Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Yogyakarta, S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, S2 Fiqih dan Ushul Fiqih Universitas Muhammadiyah Surakarta, pengasuh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI)
Sesungguhnya aku telah perintahkan kalian untuk membakar si fulan dan si fulan. Sesungguhnya tidak boleh menghukum dengan menggunakan api kecuali...
Apakah membicarakan urusan kenegaraan dan kondisi masyarakat dapat dianggap sebagai ghibah, sampai-sampai seandainya seseorang itu mencela (mencaci) aib dan kejelekan...
Sebagian orang berpandangan bahwa tidak mengapa memakan sembelihan ahlul kitab di negeri manapun. Mereka katakan, “Sebutlah nama Allah (bismillah) dan...
YPIA | Muslimah.or.id | Radio Muslim | FKIM
Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA
Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya
© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah
© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah
Insya Alloh yang utama adalah mengisi shof yang masih kosong dan antum tidak usah menunggu orang yang baru datang.
bagaimana kalau shaf d dpn sdh penuh,tidak ada ruang lg melainkan kita membuat shaf baru d belakang…apakah ada sunnah nya kita menarik 1 orang jamaah d dpn untuk menemani kita d belakang ? jazakumullahu khoir
@ Frendis.
Kalau shaf di depan sudah penuh maka buatlah shaf baru di belakang walaupun sendirian. Dan tidak perlu menarik orang di depan untuk menemani di belakang karena di sini ada beberapa kerugian. Di antaranya, ini berarti telah membawa orang yang sudah shaf pertama (di depan) ditarik ke shaf yang kurang utama (di belakang). Maka ini akan membuat orang yang sudah dapat keutamaan menjadi merugi. Demikian faedah penjelasan dari Syaikh Ibnu Utsaimin.
Hehehe ana dulu suka narik orang ke belakang. . klo difikir2 jelas ini perbuatan jahil krn berarti yg depan jadi ada sela… beginilah klo beragama asal dengar dan lihat tok dan bukan berdasarkan dalil… dan baru ana tahu hukumnya setelah mengenal manhaj ini dari penjelasan para ustadz salaf dan juga fatwa syaikh albani (25 masalah agama… cuma kata ustadz kitab ini tidak ada idzin dari beliau atau ahli warisnya) dan syaikh Utsaimin.. .
Memang benar, beribadah dg ilmu akan membuat hati terasa ringan dan tenang dalam mengamalkannya….
Yang saya tahu ketika sholat, setiap shaf di mulai dari belakang pas imam (tengah), bagaimana ketika masbuk mendapati shaf dimulai dari sebelah kiri/kanan (pinggir), apakah masbuk ikut shaf yang dimulai dari pinggir tersebut atau menempati posisi tengah (belakang imam)?
#Abu Zalfa
Yang benar adalah dimulai dari belakang imam atau lurus dengan imam. Sebagaimana diisyaratkan oleh hadits:
ليلني منكم أولو الأحلام والنهى، ثم الذين يلونـهم، ثم الذين يلونـهم
“Hendaknya orang yang berada di belakangku adalah orang dewasa yang berakal, kemudian orang tingkatan berikutnya, kemudian berikutnya” (HR. Muslim)
Juga didukung oleh hadits:
وسطوا الإمام وسدوا الخلل
“Sejajarlah dengan imam dan luruskan kebengkokan (shaf)” (HR. Al Baihaqi)
Meskipun ada kelemahan dalam sanad hadits ini.