Tidaklah cukup seseorang hanya mengenal tauhid dan mengamalkannya. Pengetahuan tentang syirik pun mutlak diperlukan agar seseorang tidak terjerumus ke dalamnya. Sayangnya, banyak orang tidak memahami hakikat kesyirikan dan betapa dahsyat bahayanya sehingga mereka pun meremehkannya. Padahal semakin kuat tauhid seseorang, seharusnya dia semakin takut akan syirik dan khawatir menjadi pelakunya. Sebaliknya seseorang yang tidak memahami hakikat tauhid akan meremehkannya sehingga tidak ada sedikipun rasa takut di hatinya. Semoga penjelasan ringkas ini, menggugah kesadaran kita agar tidak lagi meremehkan dosa yang sangat besar ini.
Dahsyatnya Bahaya Syirik
Cukuplah ayat berikut menggambarkan dahsyatnya dosa kesyirikan. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا {48}
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisaa’:48)
Tidak ada seorang pun yang terlepas dari gelimang dosa. Ampunan dosa merupakan rahmat Allah yang diberikan kepada semua hamba. Namun, hal ini dikecualikan bagi orang-orang musyrik (jika sampai mati ia masih membawa dosa syiriknya tanpa bertaubat, ed), karena begitu besarnya dosa syirik. Ini menunjukkan bahwa dosa syirik merupakan dosa yang sangat besar.
Dalam ayat lain Allah Ta’ala menjelaskan bahwa pelaku kesyirikan diharamkan masuk ke dalam surga, padahal surga adalah tujuan akhir seorang hamba. Allah Ta’ala berfirman,
… إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَالِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ {72}
“…sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al Maidah:72)
Dari Ibnu Mas’ud radliyallah ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ مَاتَ وَهْوَ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan menyembah selain Allah, pasti ia masuk ke dalam neraka.“[1]. Sungguh, benar-benar mengerikan bahaya kesyirikan. Na’udzu billahi min dzaalik.
Seluruh Rasul Mengingatkan Bahaya Syirik
Setiap Rasul yang diutus oleh Allah Ta’ala pasti menyeru tentang bahaya syirik. Mereka semua mendakwahkan tauhid dan memperingatkan tentang syirik. Hal ini sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala :
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ …{36}
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu” (QS. An Nahl:36).
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini, “Seluruh para rasul menyeru untuk beribadah hanya kepada Allah dan melarang untuk menujukan ibadah kepada selain-Nya. Allah Ta’ala tidak mengutus seorang rasul pun sejak terjadinya kesyirikan pada kaum Nuh yang diutus rasul kepada mereka kecuali untuk tujuan tersebut (hanya beribadah kepada Allah semata). Rasul yang pertama diutus ke muka bumi sampai penutup para Rasul, Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salaam, semuanya mendakwahkan sebagaimana yang Allah perintahkan :
وَمَآأَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلاَّنُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لآ إِلَهَ إِلآ أَنَا فَاعْبُدُونِ {25}
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.” (QS. Al Anbiya’:25)”[2].
Jelaslah bahwa kesyirikan adalah dosa yang sangat besar sehingga seluruh Rasul diperintahkan untuk memperingatkan umatnya dari dosa ini.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam Berlindung dari Kesyirikan
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mengajari kita untuk berlindung dari kesyirikan. Beliau berdoa:
وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُك لِمَا لَا أَعْلَمُ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك أَنْ أُشْرِكَ بِك
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) sedangkan aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak aku ketahui.”[3].
Bagaimana mungkin kita tidak takut terjerumus syirik padahal Nabi shalallahu ‘alaihi wa salaam saja takut terhadap masalah ini?
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam Khawatir Terjerumus Syirik
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam mempunyai kedudukan yang mulia. Allah Ta’ala berfirman tentang beliau,
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ {120}
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif . Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan) ” (QS. An Nahl:120)
Allah menyifati beliau dengan sifat-sifat mulia yaitu :
– Beliau adalah imam, yakni teladan dalam kebaikan
– Beliau adalah orang yang selalu taat, senantiasa melakukan amal ketaatan dan ikhlas dalam beramal
– Beliau adalah seorang yang hanif, yakni yang senantiasa menghadap kepada Allah dan berpaling dari selain-Nya
– Beliau tidak termasuk golongan orang-orang musyrik, yakni berlepas diri dari orang-orang musyrik dan agama mereka [4]
Sifat-sifat yang dimiliki oleh Ibrahim ‘alaihis salaam adalah wujud dari kebersihan tauhidnya. Namun di sisi lain, beliau masih berdo’a kepada Allah,
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ ءَامِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ اْلأَصْنَامَ {35}
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (Ibrahim:35)
Lihatlah, kedudukan beliau yang mulia dan kebersihan tauhid yang beliau miliki tidak menjadikan beliau merasa aman dari kesyirikan. Bahkan beliau masih berlindung kepada Allah dari bentuk kesyirikan yang paling zhohir (paling nampak), yaitu menyembah berhala. Padahal kita ketahui bersama bahwa Ibrahim-lah yang menghancurkan berhala-berhala kaumnya.
Allah Ta’ala menjelaskan alasan yang mendasari ketakutan Ibrahim terhadap syirik dalam firman-Nya,
رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ… {36}
“Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia …”(QS. Ibrahim:36).
Jika seseorang mengetahui bahwa banyak di antara manusia terjerumus ke dalam syirik akbar dan mereka tersesat menjadi penyembah berhala, tentunya wajib bagi dia untuk takut terjerumus dalam kesyirikan yang telah menyesatkan banyak orang. Oleh karena itu Ibrahim at Taimi mengatakan, “Siapakah yang merasa aman dari tertimpa musibah kesyirikan setelah Ibrahim ‘alaihis salaam?!”(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim). Tidak ada yang merasa aman terjerumus dalam kesyirikan kecuali orang yang bodoh dalam memahami tauhid dan tidak mengerti larangan dari berbuat syirik.[5]
Lihatlah diri kita. Siapakah kita? Seberapakah keilmuan kita tentang tauhid? Namun kita seolah-olah sudah merasa aman dari bahaya syirik.
Kesyirikan Dikhawatirkan Menimpa Para Sahabat rodhiyallahu ‘anhum
Para sahabat adalah generasi terbaik umat ini. Keteguhan iman mereka sudah teruji, pengorbanan mereka terhadap Islam sudah tidak perlu diragukan lagi. Namun demikian, Nabi shalallahu ‘alaihi wa salaam masih mengkhawatirkan kesyirikan menimpa mereka. Beliau bersabda.
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ ». قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الرِّيَاءُ
“Sesuatu yang aku khawatrikan menimpa kalian adalah perbuatan syirik asghar.” Lalu para sahabat menanyakan pada beliau, “Apa yang dimaksud syirik ashgor, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “(Contohnya) adalah riya’. ”[6]
Dalam hadist di atas terdapat pelajaran tentang takut kapada syirik. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam khawatir kesyirikan menimpa sahabat muhajirin dan anshor, sementara mereka adalah sebaik-baik umat. Maka bagaimana terhadap umat selain mereka? Jika yang beliau khawatirkan menimpa mereka adalah syirik asghar yang tidak mengeluarkan dari Islam, bagaimana lagi dengan syirik akbar? Wal ‘iyadzu billah !![7]
Bukti Rasa Takut yang Benar
Setiap orang yang bersih tauhidnya pasti memiliki rasa takut terhadap syirik. Oleh karena itu, orang yang paling bersih tauhidnya yakni Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak doa agar dijauhkan dari syirik. Demikian juga Ibrahim ‘alaihis salaam berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari kesyirikan dan menyembah berhala. Sedikit sekali orang yang tidak memiliki rasa takut terhadap kesyirikan akan sempurna tauhidnya, bahkan hal ini tidak mungkin terjadi. Setiap orang yang berusaha membersihkan tauhidnya, dia akan senantiasa bersemangat dalam bertauhid dan takut terjerumus syirik. Jika sudah muncul rasa takut terhadap syirik, rasa takut dalam hatinya tersebut akan menjadikan seorang hamba bersemangat. Rasa takutnya akan menimbulkan bebrapa faedah :
– Dia akan terus mempelajari kesyirikan dan macam-macamnya sehingga tidak terjerumus ke dalamnya
– Akan senatiasa mempelajari tauhid dan macam-macamnya sehingga muncul dalam hatinya rasa takut terhdap syirik
– Seseorang yang takut terhadap syirik, hatinya senantiasa istiqomah di atas jalan ketaatan dan mengharap wajah Allah Ta’ala
– Jika melakuakan suatu dosa atau kesalahan akan segera memohon ampun kepada Allah, karena butuhnya dia terhadap ampunan dosa.[8]
Lihatlah Fenomena di Sekitar Kita
Pembaca yang dirahmati Allah, fenomena kesyirikan merebak di sekitar kita. Dari kesyirikan yang tersembunyi sampai bentuk yang paling dhohir, baik itu syirik besar maupun syirik kecil. Di kota hingga pelosok desa marak dengan kegiatan syirik. Kesyirikan di zaman ini tidak mengenal waktu, baik siang maupun malam, baik dalam kondisi susah maupun senang. Media yang beredar juga tak ketinggalan menawarkan berbagai bentuk kesyirikan. Bahkan para cendekiawan muslim yang dianggap tokoh agama pun ikut andil dalam mendakwahkan kesyirikan. Wahai saudaraku, hati ini sangat lemah. Sungguh, dengan fenomena tersebut, hati kita memiliki kecenderungan untuk mudah terjerumus dalam syirik. Tidak ada yang bisa kita lakukan kecuali membentengi diri kita dengan ilmu tauhid yang benar dan berusaha untuk mempelajari kesyirikan agar kita dapat menjauhinya. Usaha doa pun harus senatiasa kita lakukan. Semoga Allah Ta’ala meneguhkan kita di atas jalan tauhid sampai ajal menjemput kita, sebagaimana Allah firmankan,
يَوْمَ لاَيَنفَعُ مَالٌ وَلاَبَنُونَ {88} إِلاَّ مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ {89}
“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna(88), kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih(89)” (QS. As Syu’araa:88-89)
Syaikh As Sa’di rahimahullah menjelaskan, “ Hati yang bersih maksudnya hati yang selamat dari kesyirikan dan keragu-raguan serta selamat dari rasa cinta terhadap keburukan serta bersih dari bid’ah dan perbuatan dosa…”[9]. Wallahul musta’an.
Penulis: Abu ‘Athifah Adika Mianoki
Muroja’ah: M.A. Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id
Catatan Kaki:
[1]. HR. Bukhari 4498
[2]. Fathul Majiid, hal 24. Syaikh ‘Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh. Penerbit Muasasah al Mukhtar. Cetakan pertama tahun 1425 H/2004.
[3]. HR. Ahmad (4/403). Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahiihul Jaami’ (3731) dan Shahih at Targhiib wa at Tarhiib (36).
[4]. I’aanatul Mustafiid bi Syarhi Kitaabi at Tauhiid, hal 71. Syaikh Shalih Fauzan. Penerbit Markaz Fajr. Cetakan kedua tahun 2003.
[5]. Fathul Majiid, hal 79.
[6]. HR. Ahmad 5/428,429. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, namun ada yang munqothi’ (terputus).
[7]. I’aanatul Mustafiid bi Syarhi Kitabi at Tauhiid, hal 90.
[8]. At Tamhiid li Syarhi Kitaabi at Tauhiid hal 43-44. Syaikh Shalih Alu Syaikh. Penerbit Daaru at Tauhiid. Cetakan pertama tahun 1423 H/2002.
[9]. Taisiirul Kariimir Rahman, Tafsir Surat Asy Syu’araa, Syaikh ‘Abdurrahman As Sa’di. Penerbit Daarul Hadist.
Syirik. . bg sebagian aktivis nomor sekian. . yg penting Khilafah. Slogannya persatuan mau dia syirik kek, mau dia khowaij kek mau dia syiah kek urusan nomor sekian. . bukankah ini meremehkan kesyirikan? ? ? Maka bagaimana mungkin Alloh akan menangkan jk ummat ini berprinsip spt ini sedangkan sahabat saja yg mendurhakai Nabi krn tdk mentaati perintah Nabi saat perang Uhud kalah oleh kaum musyrikin. . SLogan khilafah dan persatuan adl fatamorgana jk dasarnya tdk dibenahi dan dasar atau asas dari semua itu adalah memurnikan aqidah, menegakkan Tauhid dan mengikuti syariat yg ALloh dan Nabi telah tetapkan di mana para sahabat mengamalkannya. . tanpa ini semua mk ana yakin 100 % : Ummat ini tdk akan mendapat pertolongan dari Alloh. . .(Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, al hajj : 40) & (Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Muhammad : 7). . . adapun dosa terbesar yg tidak terampuni adl kesyirikan. . mk dustalah orang yg mengajak ke persatuan maupun khilafah dg meremehkan masalah ini. .
Alhamdulillah..terimakasih Bapak2 penulis & tim Muslim.or.id yang telah membagi ilmu yang bermanfaat ini, Semoga Allah SWT memberikan kebaikan untuk bapak2 & semoga kita terhindar dari kesyirikan…
Allohumma aamiin
Assalamu’alaikum
Sesungguhnya kesyirikan merupakan kejahatan terbesar yang harus diberantas supaya mereka tak terjerumus ke neraka dan kekal di sana. Saya dukung pembongkaran semua situs yang dijadikan wisata ziarah karena merupakan saran kesyirikan.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. . .di TV kita dipertontonkan bgmn para pbela kesyirikan (pecinta kubur habib) begitu kuat bhk rela mati ketika keyakinan dna kecintaannya tsb akan digusur dg memuji-muji yg telah mati setinggi langit dan dg bangga salah seorang bkata setiap tahun diadakan pengajian dan haul di atas makam yg dihadiri 10.000 orang. . . ANa berlindung dari hal ini semoga merekapun diberikan petunjuk krn sebagian besarnya mereka adl orangorang yg belum mengerti kec taklid buta..
bismillah,,,,
kebanyakan dari kita terutama yg awam kadang dengan sengaja atau tidak terjerumus dlm kesyirikan,,,,,
saya habis baca satu ayat yaitu : QS.4:60
yg ternyata isinya luar biasa sekali,,,
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلالا بَعِيدًا(النساء:60)ا
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.(An-Nisa'[4]:60)
para asatidz mohon diterangkan dengan gamblang dan jelas,,,, jazakumullah,,,,,,
Maha suci engkau Ya Alloh,,,,, lindungilah kluargaku dari segala bentuk kesyirikan,, berilah petunjukmu kepada kami,, sebenar-benar petunjuk
Bagaimana kita mau terbebas dari kesyirikan kalau pada dasarnya kita telah syirik secara berjama’ah. Yang mudah saja, labdasan negara kita adalah pancasila dan undang2, bukan Al-Qur’an yang sudah terdapat aturan hidup yang jelas disana. Lantas mengapa kita susah2 membuat aturan sendiri?? Allah adalah malik bagi manusia, maka sudah sepantasnya kita patuh menjalankan hukum Allah di muka bumi. Tegakkan Islam di muka bumi. Allahu Akbar.
#Abdullah Shiddiq
Sebaiknya anda tidak mengatakan “kita telah syirik secara berjama’ah” karena terkesan mengkafirkan semua orang. Setiap muslim semestinya menjadikan hukum Islam sebagai pedoman hidup dan bukan hukum lain. Walau kita hidup di negara yang berpedoman hukum bukan dengan hukum Islam, namun setiap individu berbeda-beda dalam penerapan bagi dirinya. Mungkin ada yang benar-benar menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup, namun ada pula yang tetap berpegang teguh memegang hukum Islam bagi dirinya sesuai kemampuan. Orang yang berhukum dan berpedoman dengan Pancasila UU Negara kita pun tidak serta merta kafir dan musyrik. Silakan baca artikel berikut:
https://muslim.or.id/manhaj/mengapa-mudah-mengkafirkan-pemerintah.html
@ Abdullah Shiddiq,
Benar perkataan @ Yulian Purnama. . krn kalimat tsb telah memvonis bhw seluruh Ummat di Indonesia ini pelaku syirik. . dan ini adalah tuduhan yg sangat besar krn syirik adl dos ayg tidak terampuni kecuali dg taubat nasuha. . Jangan kita generalisasi sesuatu yg kita lihat dilakukan beberapa bahkan mayoritas umpamanya. . Jk perkataan kita itu tidak benar mk akan kembali kepada kita (siapa yg menuduh saudaranya kafir dan apa yg dia tuduhkan itu tidak terbukti mk tuduhan itu kembali kepada yg menuduh)
Pernah dalam pengajian sabtu pagi saat membahas Kitab Fathul Bari, Ust. abdul Hakim membacakan SMS yg beliau terima bhw Jakarta ini adalah Kota yg penuh kesyirikan dan kemaksiatan. . mk ustadz berkomentar dg keras : Pengirim ini orang yg jahil krn telah menuduh secara umum pdhl lihatlah berapa banyak masjid yg berdiri di Jakarta, berapa banyak kaum muslim yg datang berjamaah ke masjid, ditegakkannya adzan. .
Benar. BUkankah di negi ini masih ditegakkan adzan? Padahal dalam suatu hadits dijelaskan bhw Nabi tidak menyerang suatu daerah dan beliau menunggu sampai pagi/subuh. . jk terdengar adzan mk beliau perintahkan utk tdk jadi menyerang krn negeri itu muslim, jk tidak mk jadi diserang. . Lihatlah Nabi tdk mengsyaratkan negeri itu ditegakkan hukum2 Islam dan mencukupi dikumandangkannya adzan krn syiar yg terbesar dan dikumandangkan 5 x shari dan didengar hampir oleh seluruh manusia adalah adzan. . bhk Nabi tegas menyatakan kalian akan dipimpin oleh pemimpin yg tidak menggunakan sunnahku (tdk berlandaskan Qur’an dan sunnah) tetapi Nabi tetap wajibkan kita taat dan tidak memberontak pdhl jelas dia berhukum bukan dg hukum dari Nabi (qur’an dna Sunnah) dan Nabi tdk menyebutnya sbg pemimpin (dan negaranya) kafir/syirik. .
Semoga Alloh selalu membimbing kita semua. . bersabar dg keadaan saat ini, tetap menuntut ilmu yg haq dan berjalan di atas Manhaj yang lurus sebagai manusia yang asing di akhir zaman ini. . .
Syirik terus jurusnya??gak ada jurus laen lagi???Naudzu billah mensyirik-syirikkan sesama muslim .
#ada
saudaraku, jangan remehkan kesyirikan…
Ass’kum…
Bismillah…
Sehabat2 yg di rakhamati ALLAH saya sanang bisa bergabung bersama anda2 yg bener2 mengutamakan kesatuan saya setuju dengan argument2 anda yg tidak meremehkan tauhid karena tingkat yg paling tinggi dalam ke imanan kita adalah tauhid…tidak menyekutuka ALLAH dengan siapa pun, mmang kita harus akui dan terima keryataan sudara2 kita di kota,di desa bahkan di pelosok2 mereka yg maseh menganggap benar akan apa yg mereka lakukan tanpa di dasari ketauhidan yg murni maka akan terasing tersingkirkan mereka yg perpegang teguh dengan ketauhidan yg sebenarnya…sudah bnayk kejadian2n yg telah menimpa mereka tp kenapa mereka belom sadar apa yg di kerjakannya adala syrik dalam artian berdoa kepada selain ALLAH dan kenapa para ulama yg meminpin lansung kegiatan syrik itu.berdoa di atas kuburan,beristiqosah dengan nama2 orang saleh apa mereka tidak sadar DO’A ADALAH IBADAH dan ALLAH TIDAK AKAN MENGAMPUNI MEREKA yg beribadah selain kepadaNYA
@ada,
Ngeles terus jurusnya??gak ada jurus laen lagi???Naudzu billah dikasih nasehat bisanya ngeleeees terus…
@Ada,
Sesungguhnya seluruh Nabi dan Rosul diutus untuk memerangi kesyirikan. . mk bgmn mungkin antum berkata seperti itu? Ataukah antum merasa sudah aman dari hal tsb?.. . Menasehati sesama muslim agar menjauhi dan berhati-hati tergelincir dlm kesyirikan wujud kecintaan kepada sesama muslim dan wujud mencintai Nabi yg diutus ALloh untuk memerangi kesyirikan… mk bgmnkah mungkin ini dikatakan mengsyirik-syirikkan sesama muslim?
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya[826]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (An Nahl : 36)..
Dan sesungguhnya kita diperintahkan pula utk memperingatkan ummat akan bahayanya dosa syirik
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.(An Nisa : 48)
Jadi bgmn mungkin antum mengeluarkan komentar seperti itu?????
Assalamualaikum,
Saya ingin meminta penjelasan mengenai Hadist dibawah ini :
“dan aku Demi Allah tidak merisaukan kalian akan musyrik setelah aku wafat, tapi yg kutakutkan adalah keluasan duniawi atas kalian” (Shahih muslim hadits no.2296, shahih Bukhari hadits no.1297, 3401, 3816)
Apakah ini berarti kita tidak boleh membicarakan/membahas tentang syirik, padahah jaman sekarang ini syirik semakin merajalela
mohon penjelasannya
#Novi
Bukan demikian bunyi haditsnya.
فوالله ما الفقر أخشى عليكم ، ولكني أخشى أن تبسط عليكم الدنيا ، كما بسطت على من كان من قبلكم ، فتنافسوها كما تنافسوها ، وتهلككم كما أهلكتهم
“Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan terjadi pada kalian. Namun aku khawatir diluaskan urusan duniawi kalian. Sebagaimana telah diluaskan urusan duniawi kaum-kaum sebelum kalian. Aku khawatir kalian berlomba-lomba mengejar dunia sebagaimana mereka. Lalu kalian binasa sebagaimana mereka binasa”
Syukron Akhi Yulian….
sangat membantu sekali
Alloh telah menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-NYA, sesuai apa yang diperintahkan, dicontohkan oleh Rosululloh.
sebagai seorang laki-laki normal pastilah akan marah jika istri kita selingkuh, lalu bagaimana dengan Alloh Dzat yang harus kita cintai melebihi dari segala sesuatu dan kita menyelingkuhinya ( berbuat syirik)?
@Yulian Purnama
Hadist tadi :
“Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan terjadi pada kalian. Namun aku khawatir diluaskan urusan duniawi kalian. Sebagaimana telah diluaskan urusan duniawi kaum-kaum sebelum kalian. Aku khawatir kalian berlomba-lomba mengejar dunia sebagaimana mereka. Lalu kalian binasa sebagaimana mereka binasa”
Kalo mencari ilmu setinggi-tingginya apakah berhubungan dengan mengejar dunia ? Bisa bedakan antara mencari ilmu dan mengejar dunia ?
Misalkan saya orang teknik, lalu ingin membuat alat yang bisa mengolah sumber daya alam di Indonesia untuk rakyat indonesia, itu termasuk yang mana ?
#hilmatrix
Agar tidak binasa karena dunia, hendaknya:
– Belajar ilmu agama lebih diprioritaskan dari pada belajar ilmu dunia. Minimal ilmu-ilmu agama yang statusnya wajib dikuasai, hendaknya dikuasai.
– Belajar ilmu dunia diniatkan untuk akhirat. Misalnya, untuk memajukan kaum muslimin, untuk membuat kaum muslimin mulia, untuk memberi kemudahan bagi kaum muslimin yang kurang mampu, dll.
Wallahu’alam.
Tegakka Tauhid, Lenyapkan Syirik..!! Hidupkan Sunnah, Matikan Bid’ah..!! Wujudkan Masyarakat Islami..!! Terapkan Syari’at Alloh..!! Tinggalkan Kemaksiatan..!!
Aamiin