Ikhwah fillah, kasus FPI dan AKKBB telah mampu mengusik perhatian masyarakat untuk sejenak melupakan melonjaknya harga BBM. Kasus tersebut mulai memercikkan lidah-lidah api dimana-mana. Kelompok yang sudah lama muak dengan aksi FPI selama ini, mendapatkan alasan pembenaran untuk membalas dendam. Di salah satu daerah, ada satu kelompok yang sudah menyiapkan orang-orang mereka dengan pengisian ilmu syirik kekebalan tubuh untuk menghadapi FPI. Di daerah lain malah sudah latihan perang dan siap untuk tempur. Sungguh menyedihkan. Apakah ini buah dakwah yang tidak barokah? misi memerangi kemaksiatan berbuah kesyirikan dan ancaman perang saudara.
Ikhwah fillah, masyarakat kita adalah masyarakat yang awam ilmu agama. Mereka belumlah mengenal hakikat tauhid dan bahaya syirik. Menyadarkan masyarakat yang penuh dengan kesyirikan adalah dengan mengajarkan tauhid ke dalam hati mereka dengan penuh kesabaran siang dan malam, bukan dengan menendang dan memukul. Tauhid tetaplah prioritas utama dakwah kita, karena begitulah teladan kita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari kita. Sehingga alangkah sangat mengherankan, ketika ada satu kelompok dakwah yang memprioritaskan untuk memerangi kemaksiatan, akan tetapi cuek dan menutup mata terhadap kesyirikan-kesyirikan yang ada di hadapannya. Di saat saudara-saudara kita berlomba-lomba memakai jimat dan mengisi ilmu syirik kekebalan tubuh untuk membantai kita, justru di saat itulah waktu yang tepat bagi kita untuk berdakwah tauhid, dan bukan sebaliknya bersiap-siap menyusun kekuatan untuk membantai saudara kita sendiri.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan cara berdakwah dengan lemah lembut, karena hukum asal dalam berdakwah adalah lemah lembut. Bersikap keras dalam berdakwah hanya ketika dibutuhkan saja, dan jangan dijadikan ciri khas. Seorang da’i bukanlah tukang pukul yang hanya bisa memukul dan menendang. Dakwah adalah menyampaikan ilmu, oleh karena itu bekal ilmu yang mumpuni pada sosok seorang da’i menjadi suatu niscaya yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Ikhwah fillah, tentu saja tidak ada toleransi bagi kemunafikan dengan kemasan Islam Liberal, pun dengan Ahmadiyah yang mengaku-ngaku bagian dari Islam! Akan tetapi tidakkah kita bisa berdakwah dengan cantik sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? semua sudah ada tuntunannya dalam Islam… hanya tinggal lagi kita mau mengikuti tuntunan tersebut atau membuat-buat tuntunan sendiri? Mudah-mudahan Allah menolong para pejuang-pejuang dakwah, memberikan hidayah taufik-Nya untuk selalu berada pada manhaj Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Semoga dapat direnungi… [ibn/www.muslim.or.id]
ane mendukung FPI walupun ane bukan org FPI, seharusnya kita mendukung sdr kita itu, krn mereka sudah berani melawan kemungkaran. menyuruh kebaikan itu mdh, sgt mdh. tp yg namanya memerangi kemungkaran, itu butuh keberanian & pengorabanan yg ekstra. yg harusnya kita kecam bkn FPI tp AHMADIYAH yg sdh jelas2 sesat. perlu diketahui byk kyai2 yg dibantai diposo & yg bergerak menangani itu adl org FPI. bgm kita minta ptolongan polisi utk menertibkan pelacuran & kemasksiatan, org mrka sj bertindk lambat bisa dibilang menutup mata. bersyukurlah kita ada FPI yg berusaha melawan kemaksiatan itu. perlu diketahui yg ane tau, dimalaysia FPI itu dikenal & mrk berucap andai sj dimalaysia ada FPI seperti diindonesia,knp dinegara org FPI dihargai tp malah diindonesia tdk dihargai malah dikecam. kita hrs mendukung FPI. dan kasus monas aliansi kebangsaan mengatas namakan kebebasan beragama. tp dibalik acra itu tdpt antek2 ahmadiyah. pertanyaannya apa maksud mrka mengadakan acr itu. apkh secara tdk langsung mereka ingin mengilegalkan ahmadiyah dari yg sesat menjadi seolah2 tdk sesat. bodoh sekali kita malah meributkan FPI yg jelas2 melawan kemunkaran & kemaksiatan. yg harus kita ributkan harusnya ahmadiyah, yg sudah merusak islam dari dlm, demi allah ane bkn org FPI tp ane mendukung mrk. ALLAHU AKBAR.., met bjuang sdr2ku yg di FPI. ane berdoa mg kelak lahir FPI2 yg lain yg berjuang demi Agama.kita harus bersatu melawan Aliran sesat yaitu AHMADIYAH…
Assalamualaikum Wr Wb,
Da’wah Tauhid memang penting. Namun Implementasi Tauhid jauh lebih penting. Islam menguasai 2/3 belahan bumi di masa Umar ibn Khatab ra. Apakah pemerintahan Islam pada saat itu hanya berda’wah tentang tauhid? Islam berekspansi ke seluruh belahan bumi menawarkan sistem, hukum, keselamatan, keadilan dan kesejahteraan. Apakah tidak pernah menemui peperangan dalam setiap penawaran Islam tersebut? Islam harus berjuang sampai ke sistem. Implementasi Tauhid. Berbagi peran adalah hal penting tanpa harus menjelekan ataupun menyalahkan saudara sendiri. Berbagi peran dan bersinergi itu yang kita butuhkan saat ini. Implmentasikan Islam sekarang tanpa membanggakan firqah dan mendiskreditkan saudara sendiri.
Bertakwalah hai hamba-hamba Allah, sesungguhnya ucapan kalian akan dimintai pertanggungjawaban. berbicaralah dengan ilmu, bukan dengan perasaan dan ketidaktahuan. Dakwah tauhid tidak sesempit yang dikira oleh sebagian orang. Dakwah tauhid adalah solusi yang tepat bagi bangsa yang tengah menderita berbagai penyakit syubhat dan syahwat ini. jangan kira dakwah tauhid tidak menyukai tegaknya daulah islamiyah ataupun hukum2 Islam. Bahkan dengan dakwah tauhid itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat bisa mendirikan daulah islamiyah dan menguasai dunia. Apakah kita merasa lebih hebat daripada mereka, sehingga kita memilih cara lain untuk memperjuangkan syari’at Islam yang mulia ini?
menegakkan syariat islam tidak hanya cukup dengan semangat saja, karena semangat yang tdk didasari oleh ilmu yang shohih ibarat angin yang gemuruh tdk punya pendirian. akan ramai pd waktu2 tertentu dan bersifat musiman. wahai orang-orang yang berakal janganlah kamu munuduh dakwah tauhid dakhwah yang sempit. kalian lihat apa yg terjadi di aljazair, mesir dll apa jadinya kalau islam diperjuangkan melalui partai apakah mereka sdh menegakkan daulah islam. non sen itu bohong. lihat Rosul kita yang mulia mereka menegakkan daulah berawal dari tauhid yang bersih dan murni terima kasih
Re : 4 abu hanifah…
Mafhum mukhalafahnya, anda sangsi dengan ketauhidan mereka? Daulah butuh thariqah dan tidak akan muncul begitu saja bukan? Akan lebih bijak bila anda jangan lihat kami ada dipihak lain dari anda? marilah bekerjasama, semua elemen muslim bergerak pada arah yang sama “Izzul Islam wal muslimin”. Saya juga ada sedikit masukan sebelum Rasulullah SAW membawa Risalah, Beliau juga amat masyhur akhlaqnya “al-amin”, sehingga waktu itu siapa yang gak akan percaya dengan ucapannya? Sekarang banyak umat yang berdakwah dengan menggebu-gebu tapi lupa dengan akhlaqnya. Jadi ada kekurangan dalam metodenya.
Tegaknya daulah…. ada caranya tidak muncul begitu saja.
Menyampaikan dakwah tentang tauhid…. ada caranya…
Saya sarankan jangan tauhid minded… nanti ngejomplang, dan akan kelihatan dalam cara dakwah anda.
Diluar sana tidak hanya ada temen2 kita yang se-ide, bahkan berlainan sekali cara berfikirnya (JIL, Sekularis dll) bahkan berlainan iman. Siapkan iman dan tsaqafah yang cukup untuk berhadapan, debat dengan mereka. atau kalau tidak kita bisa terlena dengan cara berfikir mereka dan tumbanglah argumen anda…
dan jangan mengambil sample-sample sejarah (aljazair, mesir) tentang kegagalan penegakan syariat tanpa tahu sebab dan kesalahan mereka. karena cara berfikir dengan mengambil sample sejarah masa lalu anda akan terjebak dengan cara berfikir normatif dan historis gaya pemikiran kaum sekular (amin abdullah_mantan rektor IAIN Yk) yang menjadikan catatan-catatan sejarah menjadi salah satu sumber pengambilan fatwa hukum Islam. Sejarah adalah catatan cara dan pelakunya manusia (punya nafsu) Islamnya tidak salah, pelakunyalah yang salah.
sesekali baca al-ahkam as-sultoniyah… akhlaq an-nabi dll.
wassalamu alaikum w3
Memang tauhid tidak simpel. Banyak orang mengaku paham tauhid. Namun pada kenyataannya mereka tidak paham tentangnya. Seorang muslim yang memahami tauhid secara utuh, maka dia akan melihat bahwa penegakan syari’at adalah bagian yang tidak terpisahkan dari tauhid. Dalam istilah Ibnul Qayyim perintah dan larangan (baca: syari’ah) adalah huquq tauhid wa mukammilatuhu (bacalah Fathul Majid, Syarh Thahawiyah, dll). Inilah kesimpulan cerdas dari seorang ahli ilmu seperti beliau. Sehingga tidak ada pertentangan antara dakwah tauhid dengan dakwah penegakan syari’ah. Yang menjadi masalah sekarang ini adalah banyak orang yang berjuang ingin menegakkan syari’ah akan tetapi mereka memandang syari’ah dan daulah dengan persepsi yang keliru. Kita tidak bersangka buruk. Akan tetapi itulah realita yang ada. Betapa banyak penyimpangan yang muncul akibat salah persepsi mereka tentang tauhid, tentang syari’ah, dan kaitan antara keduanya. Maka kalau kita mau jeli, anda akan temukan bahwa para da’i tauhidlah yang paling banyak membahas masalah hukum Islam, dari sejak thaharah sampai jihad dan pembebasan budak. Sesuatu yang relatif jarang kita temui di kalangan haraki secara umum. Mengapa? Karena sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abil ‘Izz dalam syarah Thahawiyahnya bahwa orang yang paling mengenal Allah adalah orang yang paling mengerti tentang jalan untuk menuju kepada-Nya (baca : syari’ah dalam pengertian luas). Orang yang tidak paham tauhid, dia merasa sudah bertauhid. Ironis memang. Terlalu banyak fakta yang bisa kita ungkapkan untuk membuktikan bahwa mayoritas gerakan dakwah yang menyerukan penegakan syari’ah sekarang ini (baik dengan cara tanzhim sirriyah ataupun aktifitas politik praktis) memang masih terbelakang dalam masalah tauhid. Inilah kenyataan yang tidak akan diingkari kecuali oleh orang yang mencampakkan akalnya dan tidak mau menuruti nasihat para ulama. Allahu yahdiihim ila shirathim mustaqim.
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Kawan-kawan saya mau nanya nih!
Adakah khilafah dalam islam?
Apakah dalam kitab2 hadis dan syarah hadis tidak ada?
Syukran
Wassalam
Tolong bantu dijawab ya….
Kenapa ustadz yang sering membawakan materi dakwah tentang tauhid materi tambahannya selalu tentang fiqih yah? jarang disampaikan juga tentang tarikh islam, akhlaq dan muamalah?
tolong dong ulas tentang kitab al-ahkam as-sultoniyyah karya Imam Al-Mawardy
Manhaj Salaf adalah manhaj yang lengkap. Sebab inilah manhaj yang diwariskan oleh Rasulullah kepada kita. Di antara kesempurnaan manhaj salaf ialah ia memancangkan kaidah-kaidah umum guna menghadapi situasi masyarakat yang beraneka ragam. Masalah khilafah tentu ada di dalam Islam. Anda dapat membacanya di kitab Hadits seperti Sahih Bukhari. Di sana diterangkan tentang siapa yang berhak menjadi khalifah, bagaimana tata cara pergantian khalifah, dan lain-lain. Dan satu hal yang sering dilupakan oleh saudara-saudara kita yang gemar meperjuangkan Islam melalui jalur politik ala Yahudi sekarang ini adalah Islam melarang umatnya meminta jabatan kepemimpinan dan berambisi untuk mendapatkannya, sebagaimana disebutkan oleh An Nawawi di dalam Syarh Muslim, bacalah!
Manhaj salaf juga meliputi akhlaq, mu’amalah dan lain-lain. Bukankah mu’amalah adalah bagian dari fikih. Atau kalau yang anda maksud adalah mu’amalah dalam pengertian yang luas maka itu pun termasuk dalam akhlak. Manhaj salaf sangat memperhatikan masalah akhlak. Lihatlah Imam Bukhari yang menulis sebuah kitab khusus Adabul Mufrad. Alhamdulillah sebagian ustadz yang mendapatkan taufik dari Allah mengajarkan kitab ini kepada kami. Jarang tidaknya disampaikannya materi tersebut ini terkait dengan banyak faktor, di antaranya adalah fiqih da’wah, kondisi masyarakat, dan juga ketersediaan pengajar yang mumpuni di bidang tersebut di daerah tersebut, Jadi hal ini bukanlah alasan untuk menolak manhaj salaf. Sebab itu sangat kasuistis dan tidak bisa digeneralisir. Allahul musta’an.
Allah Yang Mencipta Allah Yang Memelihara Allah Yang Memberi Rezeki . Segala sesuatu di alam semesta kehendak Allah
Para ulama menerangkan bahwa kehendak Allah ada 2 : yang mengandung unsur kecintaan dan yang tidak. Yang mengandung kecintaan biasa disebut dengan mahabbah. Sedang yang tidak, biasa disebut masyi’ah. Artinya bisa jadi Allah menghendaki sesuatu terjadi sementara sesuatu itu tidak disukai-Nya. Seperti misalnya adanya kejahatan, adanya syaitan. Itu adalah perkara yang Allah tidak sukai. Makanya Allah memerintahkan kita untuk tidak berbuat jahat dan tidak mengikuti langkah2 syaitan. Artinya kalau kita ingin dicintai Allah maka kita harus mengikuti apa yang diperintahkan dan dilarang-Nya. Memang segala sesuatu yang ada ini dikehendaki-Nya, namun yang wajib bagi kita adalah mengikuti apa yang dicintai-Nya. Kalau orang bertanya mengapa Allah menciptakan kejelekan? Maka jawabnya adalah karena di balik itu Allah menyimpan hikmah yang sangat agung. Padahal kita yakin bahwa Allah Maha Adil lagi Bijak, Dia tidak akan menghukum kecuali dengan alasan yang benar. Dan juga sebagaimana kita yakini bahwa dunia ini adalah ujian bagi kita, siapa yang taat dan siapa yang bermaksiat, siapa yang beriman dan siapa yang kufur. Allah akan membalas surga bagi yang beriman, dan akan membalas neraka bagi yang kafir. Allah tidak zalim, karena manusia melakukan ketaatan, keimanan ataupun maksiat dan kekafiran atas kehendak mereka dan tanpa paksaan. Allahu a’lam.
Re :
Manhaj Salaf…….
Terima kasih atas respon dari Ikhwan Ari Wahyudi, ada sedikit catatan: kenapa komentar anda hanya mengkritisi elemen lain dalam masyarakat. Lalu apa yang sudah atau sedang dilakukan oleh anda dkk dengan cita2 khilafah? saya minta komentar dalam tataran praktek dan ujung tombak cita2 ini bukan dalam tataran wacana atau teori saja.
bagaimana dalam tataran ghazwul fikr? anda dan kawan-kawan yang anda kritisi siapa? umat islam? umat islam yang mana? yang abangan, sekular, muhammadiyah, NU, salafi atau para pemuja filsafat?
Apa strategi dakwah anda dalam menghadapi masyarakat yang awam islam, abangan, sekular?
Assalamu’alaikum…
Kaka ana seorang IM, ana beri jawaban secukupnya tentang salaf, yang dia tidak puas adalah mengapa pemimpin yang terpilih harus tetap ditaati walaupun terpilih melalui sistem demokrasi, yang kedua kalau ga lewat parlemen, dari mana salaf ini bisa mengganti pemerintahan, apa kerajaan atau yang lainnya, dan menurutnya demokrasi adalah hal darurat karna mereka bisa melihat peraturan2 yang dibuat agar tidak merugikan Islam, jadi apa dengan dakwah kepada masyarakat saja cukup, lalu bagaimana kita mengganti pemerintahan ini.
Re :
Abdulmalik
“Lalu apa yang sudah atau sedang dilakukan oleh anda dkk dengan cita2 khilafah? saya minta komentar dalam tataran praktek dan ujung tombak cita2 ini bukan dalam tataran wacana atau teori saja”
jawab: yang sudah kami lakukan adalah berusaha dengan sekuat tenaga untuk melakukan pensucian agama ini dari noda syirik,bid’ah dan segala penyimpangan dalam agama islam..serta pembinaan dan pendidikan Aqidah yang shahih,manhaj yang benar serta seluruh aspek yang terdapat dalam agama islam,yang kami mulai DARI DIRI SENDIRI,LALU KELUARGA, DAN KEMUDIAN MASYARAKAT…MAKA JIKA MASYARAKAT SUDAH BERHASIL UNTUK DI TASHFIYAH DAN DI TARBIYAH MAKA DENGAN SENDIRINYA MASYARAKAT AKAN MEMBENTUK SUATU KHILAFAH…
jadi membentuk khilafah adalah dari pondasi…sebagaimana membuat sebuah rumah tidak mungkin tegak tanpa pondasi..apakah mungkin membuat rumah langsung membuat atap?
dan ingat..mendirikan suatu khilafah bukan merupakan tujuan utama..semua ahlu sunnah menginginkan tegaknya khilafah,namun perbaiki dulu hal yang lebih penting..yaitu tauhid dan aqidah..bukankah bertauhid itu tujuan kita diciptakan? yaitu untuk beribadah hanya kepada Allah Ta’ala saja?
ikhlaskan hati lalu renungkanlah…
sekarang coba anda perhatikan bagaimana aqidah kelompok2 dakwah yang ada sekarang…ada yang menolak hadits ahad dalam hal aqidah..ada yang ber pemahaman tafwidh..,ada yang murji’ah,ada yang syi’ah,ada yang berpemahaman khawarij..dan masih sangat sangat banyak penyimpangan2 lain..
jika hal tersebut anda biarkan..bagaimana mungkin akan terbentuk sebuah khilafah yang baik jika umat islam nya saja terpecah belah…
maka wahai saudaraku yang semoga di rahmati oleh Allah Ta’ala…kembalilah kepada manhaj para Nabi,para Sahabat dan yang mengikuti mereka dengn baik..
pegang teguhlah Al-qur’an dan sunnah Rosulullah salallahu ‘alaihi wa sallam sesuai dengan pemahaman para Sahabat ridwanullah ‘alaihim ajma’in dan sesuai dng pemahaman salafusshaleh..
dan mari kita terus berdo’a kepada Allah Ta’ala dengan benar-benar meng ikhlaskan hati untuk mencari kebenaran yang hakiki..semoga dengan sebab do’a yang kita panjatkan dengan tulus, Allah Ta’ala memberikan kita kemudahan dalam mencari jalan kebenaran..shiratal mustaqiem..
Re :
Syah
“mengapa pemimpin yang terpilih harus tetap ditaati walaupun terpilih melalui sistem demokrasi”
jawab:
karena mentaati pemimpin diperintahkan oleh Allah Ta’ala kepada orang2 yang ber-iman
“Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul serta ( taatilah) pemimpin kamu… ” (An-Nisaa:59)
sedangkan demokrasi?..siapa yang mencetuskan demokrasi?
Rosulullah salallahu ‘alaihi wa sallam kah? islam kah?..
ya akhi demokrasi adalah ideologi kaum kuffar..tanyakan kepada orang2 IM..mengapa mereka malah memboikot produk2 orang kafir yang halal namun malah memakai ideologi orang orang kuffar..sungguh aneh..
baru-baru ini bahkan salah seorang tokoh IM yang ada di indonesia mendesak MUI untuk membuat fatwa haramnya tidak melakukan demokrasi..masya Allah…
pertanyaan kedua:
“yang kedua kalau ga lewat parlemen, dari mana salaf ini bisa mengganti pemerintahan, apa kerajaan atau yang lainnya”
jawab:
untuk mengubah sesuatu kemungkaran tidaklah harus masuk ke dalamnya..jika anda ingin mengubah sebuah diskotik apakah anda harus ikut asyik masyuk di dalam diskotik tersebut?..tentu saja jawabnya tidak..
untuk mengganti pemerintahan agar menjadi pemerintahan islam..tentu saja dengan pensucian agama ini dari noda syirik,bid’ah dan segala penyimpangan dalam agama islam..serta pembinaan dan pendidikan Aqidah yang shahih,manhaj yang benar serta seluruh aspek yang terdapat dalam agama islam,yang kami mulai DARI DIRI SENDIRI,LALU KELUARGA, DAN KEMUDIAN MASYARAKAT…MAKA JIKA MASYARAKAT SUDAH BERHASIL UNTUK DI TASHFIYAH DAN DI TARBIYAH MAKA DENGAN SENDIRINYA MASYARAKAT AKAN MEMBENTUK SUATU PEMERINTAHAN ISLAM/KHILAFAH YANG BAIK…
dan jangan lupakan do’a ..karena do’a adalah senjata pamungkas bagi orang orang yang beriman..
dan ingat, untuk membangun suatu pemerintahan islam haruslah dibutuhkan adanya kesabaran..bukan dengan politik praktis seperti yang banyak terjadi sekarang ini
tetap sabar dan istiqomah dalam men tashfiyah dan men tarbiyah umat..dan kita di akhirat tidaklah ditanya apakah kita sudah masuk parlemen dsb..tetapi yang akan di tanya adalah apakah kita sudah ber Aqidah,bermanhaj, dan beragama dengan benar sebagaimana 3 pertanyaan qubur yang akan ditanyakan kepada kita kelak..
pertanyaan ketiga
“dan menurutnya demokrasi adalah hal darurat”
jawab:
ya katakanlah/misalkanlah demokrasi itu hal darurat..apakah kita harus terus terbenam di dalam rusaknya demokrasi..dan menjadikan kekuasaan di parlemen sebagai tujuan utama? yang dengan segala cara dilakukan…entah itu halal atau haram..(sebagaimana yang terjadi di karanganyar solo..sebuah partai islam mendukung seorang wanita mjd pemimpin dan di bali partai islam tersebut mendukung orang kafir/hindu)
maka ikhlaskan hati dan renungkanlah…
@ Ustad ABU dan Ari : Subhanallah. Sebagai seorang awam dlm al Islam ini ( mendapat pelajaran Islam dari ‘sekolah umum’)sungguh tersentuh dan tercerahkan dengan argumen yg begitu indah : bgmn mungkin menbangun khilafah tanpa pondasi (tauhid)dengan membangun atapnya terlebih dahulu. Yah, memang kita semestinya realistis dg kondisi riel masyarakat. Kita mungkin terlalu bangga dan berharap banyak dg predikat ‘mayoritas’ padahal kenyataannya kemusyrikan ada dimana mana dari kemusrikan klasik spt pemujaan makam wali pengkultusan tokoh idola sampai perdukunan (dukun cilik ponari) sampi dg msyrik modern harta tahta wanita bahkan pemberhalaan akal pikiran. Awalnya memang saya ‘terpaksa’ berharap penegakan syraiah dpt diperjuangkan lewat salah satu partai dg jargon partai dakwah namun dlm perjalanannya ternyata larut dlm politik pragmatis tdk konsisten dg platform yg diusung. Yah, kita memang harus realistis dg memprioritaskan pemurnian tauhid/akidah mulai dari diri sendiri keluarga dan masyarakat. Mudah2an kita bisa terhindar dari kemusyrikan sbg satu dosa tak terampuni. Wallahu’alam.
Assalammu’alaikum wr wb.
Saya sangat tertarik dengan penjelasan yang diberikan oleh ustadz Abu Muhammad, tetapi hal tersebut masih menyisakan satu pertanyaan dalam benak saya…tepatnya pada kalimat ini “MAKA DENGAN SENDIRINYA MASYARAKAT AKAN MEMBENTUK SUATU KHILAFAH…”
JIka dmeikian, maka setelah di tarbiyah maka OTOMATIS akan muncul khilafah, yg ingin saya tanyakan apakah benar otomatis? saya masih sulit membayangkan hal otomatis bisa terjadi dalam kasus yg cukup serius seperti ini
Alasannya, katakan masyarakat sudah gak maun dukun – dukunan, imannya bener dan rajin ibadah seikhlas – ikhlas nya…tetapi di satu sisi pemerintah masih berdemokrasi ria, menerapkan kapitalisme – neoliberalisme serta macam – macam isme yg tidak jelas. Tentunya keadaan mereka masih cukup kuat lalu bagaimana nanti caranya khilafah berdiri? tersu terang saya tanya karena tidak terbayang dalam kepala saya
mohon pencerahannya ustadz….semoga Allah membalas kebaikan anda
@ Aboud.
Wa’alaikumus salam wa rahmatullah wa barakatuh,
Semoga Allah senantiasa merahmati antum.
Silakan merenungkan baik2 artikel khilafah berikut ini, insya Allah pertanyaan antum akan terjawab.
http://buletin.muslim.or.id/manhaj/tauhid-dulu-ataukah-khilafah
assalamualaikum
perkara sudah jelas dan terang benderang :
1. Tauhid adalah prioritas
2. DEMOKRASI = haram, tidak perlu kita ikut kedalamnya,.dan DEMOKRASI Insya Alloh akan cepat bubar jika masyarakat sudah bertauhid dg benar
3. partai politik adalah bagian tidak terpisahkan dari DEMOKRAZY,.. tidaklah usah kita bergabung kedalamnya,.karena terbukti mereka menyimpang meskipun terdapat label dan atribut islam..
Assalammu’alaikum, mungkin sekedar saran bwt pengurus website. Mungkin lebih bagus jika per artikel ada link “like” untuk facebook, sehingga jika meng-“like” artikel tadi, di status facebook akan muncul bahwa si fulan suka artikel ini berikut dengan alamat web tsb dan secara tidak lsg ikut berdakwah, mski tdk spt tool “share” pd fb. Afwan jika krg berkenan. Cth spt di link berikut ust aris berikut : http://ustadzaris.com/sepuluh-amal-penghapus-dosa
Penjelasan dari abu muhammad sangat simple dan terang..saya sangat setuju sekali masalah khilafah bukanlah tujuan utama.. Tauhidlah sebenarnya masalah bangsa ini..mulai dari orang awam,pejabat,sampai sampai kyai pun tidak luput dari masalah tauhid dan masih perlu di dakwahi juga..
watak pemimpin bangsa ini adalah cermin dari masyarakatnya itu sendiri..
jazakallah khair ya abu muhammad !!!