بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
Dari dulu hingga sekarang, perdebatan serta perbincangan seputar Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah dan jalan dakwahnya, terus berkecamuk antara mereka yang pro dan yang kontra.
Dan yang mengherankan dari dakwaan mereka yang kontra -yang melontarkan tuduhan-tuduhan kepada Syaikh- adalah: omongan mereka yang kosong dari dalil berupa bukti dari perkataan Syaikh atau tulisan beliau di dalam kitab-kitabnya, yang ada hanyalah tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh orang-orang yang terdahulu, lalu ‘difotokopi’ oleh para pewaris mereka.
Kami kira setiap orang yang obyektif sepakat bahwa jalan yang paling tepat untuk mengenal hakikat pemikiran seseorang adalah dengan cara kembali langsung kepada orang tersebut atau kepada referensi-referensi yang otentik.
Alhamdulillah tulisan-tulisan serta ucapan-ucapan Syaikh (Muhammad bin Abdul Wahhab -ed) sampai saat ini masih ada dan mudah untuk didapatkan. Dengan menelaah tulisan-tulisan tersebut, benar tidaknya isu-isu yang sementara ini tersebar di masyarakat akan terlihat. Adapun tuduhan-tuduhan yang tanpa bukti, maka ini bagaikan fatamorgana yang tidak ada hakikatnya.
Di tulisan ini, kami akan memaparkan ucapan-ucapan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang kami nukil dengan penuh amanah dari referensi-referensi otentik yang menghimpun perkataan-perkataan beliau. Peran kami dalam buku ini hanyalah sebagai penyusun.
Buku ini memuat jawaban-jawaban Syaikh sendiri, atas tuduhan-tuduhan utama yang dilontarkan ‘para lawan’ dakwah beliau. Kami amat yakin insya Allah dengan taufik dari Allah, tulisan ini akan cukup untuk menjelaskan al-Haq bagi mereka yang memang menginginkannya.
Adapun mereka yang memusuhi dan menentang perjuangannya, yang tidak henti-hentinya menebarkan tuduhan-tuduhan dusta, maka kami katakan kepada mereka: ‘Sadarlah, karena sesungguhnya kebenaran telah jelas, agama Allah ta’ala akan menang dan cahaya matahari yang bersinar terang tidak bisa dihalangi dengan kedua telapak tangan.’
Perkataan-perkataan beliau dalam buku ini meluluhlantakkan tuduhan-tuduhan mereka. Jika mereka memiliki bukti dari perkataan beliau yang menguatkan tuduhan tersebut maka keluarkanlah dan jangan disembunyikan. Jika mereka tidak bisa mendatangkannya, maka kami menasihatkan, “Telusurilah jalan Allah ta’ala dengan hati yang bersih dari hawa nafsu dan kefanatikan terhadap suatu golongan. Mohonlah kepada-Nya agar Dia menunjukkan kebenaran lalu ikutilah kebenaran itu. perhatikanlah perkataan-perkataan beliau, kemudian renungkanlah; apakah beliau datang membawa ajaran baru yang tidak ada dalam al-Qur’an dan as-Sunnah?
Kemudian renungkan kembali: Adakah jalan keselamatan selain dengan mengucapkan kebenaran serta membenarkannya?
Jika telah datang kebenaran kepadamu maka terimalah dan ikutilah kebenaran tersebut; karena yang demikian lebih baik dari pada bersikeras dalam kebatilan.
Hanya kepada Allah-lah semuanya akan kembali…
Hakikat Dakwah Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab
Alangkah baiknya kami paparkan terlebih dahulu penjelasan singkat tentang hakikat dakwah yang beliau serukan. Karena hingga saat ini ‘para musuh’ dakwah beliau masih terus membangun dinding tebal di hadapan orang-orang awam, sehingga mereka terhalang untuk melihat hakikat dakwah sebenarnya yang diusung oleh beliau.
Syaikh berkata,
“Segala puji dan karunia dari Allah, serta kekuatan hanyalah bersumber dari-Nya. Sesungguhnya Allah ta’ala telah memberikan hidayah kepadaku untuk menempuh jalan lurus, yaitu agama yang benar; agama Nabi Ibrahim yang lurus, dan Nabi Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Alhamdulillah aku bukanlah orang yang mengajak kepada ajaran sufi, ajaran imam tertentu yang aku agungkan atau ajaran orang filsafat.
Akan tetapi aku mengajak kepada Allah Yang tiada sekutu bagi-Nya, dan mengajak kepada sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah diwasiatkan kepada seluruh umatnya. Aku berharap untuk tidak menolak kebenaran jika datang kepadaku. Bahkan aku jadikan Allah, para malaikat-Nya serta seluruh makhluk-Nya sebagai saksi bahwa jika datang kepada kami kebenaran darimu maka aku akan menerimanya dengan lapang dada. Lalu akan kubuang jauh-jauh semua yang menyelisihinya walaupun itu perkataan Imamku, kecuali perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena beliau tidak pernah menyampaikan selain kebenaran.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/37-38).
“Alhamdulillah, aku termasuk orang yang senantiasa berusaha mengikuti dalil, bukan orang yang mengada-adakan hal yang baru dalam agama.” (Kitab Muallafat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab: V/36).
“Dan yang aku dakwahkan sebenarnya adalah: Kita tidak boleh menyembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Sebagaimana firman-Nya,
فَلا تَدْعُو مَعَ اللَّهِ أَحَداً
“Maka kamu janganlah menyembah seorang pun di samping menyembah Allah.” (QS. Al-Jin: 18)
Allah ta’ala juga memerintahkan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam,
قُلْ إِنِّي لا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرّاً وَلا رَشَداً
“Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan suatu kemudharatan pun kepadamu dan tidak ( pula)kuasa memberikan suatu kemanfaatan.” (QS. Al-Jin: 21)
Inilah firman Allah ta’ala yang telah disampaikan dan diwasiatkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita… Inilah yang akan menjadi hakim antara kalian dan diriku. Jika kalian mendengar tentang dakwahku selain yang kukatakan tadi, maka ketahuilah bahwa hal itu adalah dusta.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/90-91).
Poin Pertama: Keyakinan Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab Tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Di antara tuduhan besar yang dilontarkan ‘musuh-musuh’ dakwah Syaikh kepada beliau dalam masalah ini adalah:
1. Beliau dituduh tidak meyakini bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penutup Para Nabi dan Rasul.
Demikianlah tuduhan yang tersebar, padahal semua kitab karangan beliau telah membuktikan dustanya tuduhan ini. Di antara perkataan beliau yang membantah tuduhan tersebut:
“Aku beriman bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penutup Para Nabi dan Rasul. Keimanan seseorang tidak dianggap sah hingga dia beriman dengan kenabian dan kerasulannya.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/32).
“Orang yang paling bahagia, paling besar kenikmatannya dan paling tinggi derajatnya adalah orang yang paling setia mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengamalkan ajaran beliau.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: II/21).
2. Beliau dituduh tidak memenuhi hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta tidak memosisikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana mestinya.
Untuk menjelaskan hakikat tuduhan ini, kami akan kutip perkataan Syaikh yang menjelaskan keyakinan beliau tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau berkata, “Ketika Allah ta’ala berkehendak untuk menampakkan Tauhid dan menyempurnakan agama-Nya di atas muka bumi, serta meninggikan kalimat Allah dan merendahkan kalimat orang-orang kafir; maka Allah ta’ala mengutus Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penutup para rasul dan kekasih Rabb alam semesta. Beliau senantiasa dikenal setiap masa, bahkan disebutkan pula dalam kitab Taurat Nabi Musa ‘alaihis salam dan kitab Injil Nabi Isa ‘alaihis salam. Hingga Allah ta’ala memunculkan mutiara tersebut di antara kabilah Bani Kinanah dan Bani Zahrah. Allah mengutus beliau di masa-masa terputusnya (pengiriman) rasul-rasul, lalu menunjukinya jalan yang lurus.
Sebelum beliau diutus menjadi Rasul, telah tampak pada dirinya tanda-tanda kenabian yang tidak bisa ditiru oleh siapapun yang hidup di zamannya. Allah ta’ala menumbuhkan beliau dengan sebaik-baiknya hingga menjadi orang yang paling mulia akhlaknya, paling tinggi budi pekertinya, paling tangguh kesabarannya, paling baik dengan para tetangganya, serta paling jujur tutur katanya, sehingga kaumnya menjulukinya sebagai al-amin (yang dipercaya); karena di dalam pribadinya terdapat perilaku yang baik dan sifat-sifat yang terpuji.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: II/90-91).
“Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah pemimpin para pemberi syafaat, dan pemberi syafaat agung (di padang mahsyar), Nabi Adam ‘alaihis salam dan keturunannya kelak berada di bawah benderanya.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/86).
“Rasul pertama adalah Nabi Nuh ‘alaihis salam, dan rasul yang terakhir dan yang paling utama adalah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/143).
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyampaikan risalah kepada umatnya dengan sempurna dan menjelaskannya dengan sebaik-baiknya. Beliau adalah penasihat terbaik bagi para hamba Allah, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Beliau telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah, berjihad dengan sebenar-benarnya di jalan Allah ta’ala, serta beribadah kepada Allah ta’ala hingga ajalnya tiba.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: II/21).
Syaikh menjelaskan bahwa sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Salah seorang dari kalian tidak dianggap beriman hingga aku lebih dia cintai daripada orang tua dan anak-anaknya serta seluruh manusia”, menunjukkan akan wajibnya mengedepankan kecintaan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam atas kecintaan kepada diri sendiri, keluarga dan harta bendanya. (Kitab at-Tauhid: hal. 108).
3. Beliau dituduh mengingkari syafa’at Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Syaikh menjawab tuduhan ini dengan berkata, “Mereka menuduh kami mengingkari syafaat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Subhanallah! ini adalah kedustaan yang besar. Bahkan kami menjadikan Allah ta’ala sebagai saksi, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang diberi izin Allah ta’ala untuk memberikan syafaat dan pemilik syafaat agung (di padang mahsyar). Kami memohon kepada Allah Yang Maha Pemurah agar mengizinkan beliau untuk memberikan syafaatnya kepada kita, dan semoga Allah ta’ala mengumpulkan kita bersamanya kelak.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/63-64).
“Yang mengingkari adanya syafaat adalah ahlul bid’ah dan orang yang sesat. Akan tetapi syafa’at tersebut tidak akan bisa diraih kecuali setelah kita mendapatkan izin serta ridha dari Allah ta’ala. Sebagaimana firman-Nya,
وَلا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَى
“Dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah.” (QS. Al-Anbiya’: 28)
Allah ta’ala juga berfirman.
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ
“Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa seizin dari-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 255)
(Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/31).
Kemudian beliau menjelaskan sebab timbulnya tuduhan dusta tersebut, “Tatkala kusebutkan kepada mereka apa yang difirmankan Allah ta’ala, apa yang disabdakan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta apa yang dijelaskan para ulama dari berbagai mazhab, tentang perintah untuk memurnikan ibadah untuk Allah ta’ala semata serta larangan untuk menyerupai kaum Yahudi dan Nasrani yang menjadikan pendeta-pendeta dan rahib-rahib sebagai tuhan selain Allah ta’ala, mereka pun berkata, “Kamu telah melecehkan para nabi, orang-orang shalih dan para wali.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: II/50).
Poin Kedua: Tentang Ahlul Bait (Keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).
Di antara tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepada Syaikh: mereka mengatakan bahwa beliau membenci ahlul bait serta tidak memenuhi hak-hak mereka sebagaimana mestinya.
Jawabannya: tuduhan tersebut tidak sesuai dengan fakta; karena kenyataannya beliau mengakui kedudukan mereka dan mencintai serta menghormati mereka, bahkan beliau mengingkari orang yang benci terhadap mereka, beliau berkata, “Allah ta’ala telah mewajibkan kepada umat ini untuk memenuhi hak-hak keluarga Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk mengabaikan hak-hak mereka, dengan prasangka bahwa hal itu adalah bagian dari tauhid. Keyakinan seperti itu termasuk dalam sikap ghuluw (berlebih-lebihan). Yang kami ingkari adalah model pemuliaan ahlul bait dengan cara meyakini bahwa dalam diri mereka terdapat sifat-sifat ketuhanan, juga aku mengingkari orang-orang yang menghormati oknum-oknum yang mendakwakan hal tersebut.” (Kitab Muallafat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab: V/284).
Siapapun yang membaca biografi beliau, niscaya dia akan mengetahui kebenaran apa yang diucapkannya. Cukuplah sebagai bukti akan kebenaran ucapan beliau; tatkala beliau menamai enam dari tujuh orang putra-putranya dengan nama-nama ahlul bait. Mereka adalah: Ali, Abdullah, Husain, Hasan, Ibrahim dan Fatimah. Ini merupakan salah satu bukti yang jelas tentang besarnya kecintaan beliau terhadap ahlul bait.
Poin Ketiga: Tentang Karamah Para Wali
Sebagian orang menyebarkan isu bahwa beliau mengingkari adanya karamah para wali.
Perkataan beliau di berbagai pembahasan dalam kitab-kitabnya membuktikan dustanya tuduhan ini. Di antara ucapan beliau, “Aku meyakini keberadaan karamah para wali.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah: I/32).
Sungguh mengherankan, bagaimana mungkin beliau dituduh demikian, padahal beliau adalah orang yang menyifati golongan yang mengingkari karamah para wali dengan sebutan ahlul bid’ah dan golongan sesat?! Beliau berkata, “Dan tiada yang mengingkari karamah para wali melainkan ahlul bid’ah dan golongan yang sesat.” (Kitab Muallafat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab: I/169).
-bersambung insya Allah-
***
Diambil dari Kitab Tashhihul Mafahimil Khoti’ati
Karya: Syaikh DR. Shalih bin Abdul Aziz As-Sindy
( Dosen Aqidah Universitas Islam Madinah )
Diterjemahkan oleh: Nur Kholis Kurdian, Lc.
(Dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafii, Jember, Jawa Timur)
Dikoreksi ulang oleh: Abdullah Zaen, Lc. & Muhammad Yasir, Lc.
Artikel www.muslim.or.id
Wah, seingat ana baru kemarin muslim.or.id ganti tampilan sekarang sudah berubah lagi, tampilannya bagus…
Semoga ini perubahan ke arah yang lebih baik.
Aamiin
Alhamdulillah..muslim kembali hadir dengan wajah baru yang makin seru dan inovatif aja..
Tingkatkan terus ya and keep istiqomah ya..
Buat admin-adminnya juga semoga tambah semangat dalam dakwah karena dah dapat momongan di rumahnya..:) amin
Semoga dengan tampilan yang baru ini, website dakwah ini semakin maju. Semoga selalu dimudahkan oleh Allah menebarkan dakwah yang haq dan menmurnikan aqidah umat ini.
Alhamdulillah, semoga Allah memberikan taufik-Nya kepada kita untuk berilmu, beramal, berdakwah dan bersabar. Walladziina jaahaduu fiinaa lanahdiyannahum subulana.
wah, baru nih yee… ciip, tambah bagus n user friendly…
Akh, desain yg kemaren tuh emang agak ruwet n mbingungi…
o ya, buku tamunya diumpetin dimana? (Af1 klo komentnya ga nyambung ama artikelnya, hbs ga tau letak buku tamunya sich.. :) ).
Moga2 muslim.or.id tetep Istiqomah n tambah baik… Amiin
muslim.or.id makin keren aja bro!!!
moga tetap istiqomah..
salam buat mas syarif, mas ari, juga temen2 di MTI dan MSG.
btw mas putra dah lulus blom?
barokallahu fiikum
sureprise begitu melihat tampilan baru muslim.or.id. berani tampil beda dalam sekejap. semoga tetap istiqamah dalam menyampaikan ajaran Islam yg murni. barakallahu fiikum
Wah, yang lain sudah mendahului dengan komentar yang bagus-bagus nih. Semoga Allah memantapkan niat kita dan menjaganya sehingga senantiasa dalam keikhlasan. Ma kaana lillahi abqaa…..
Assalamu’alaikum, Tampilannya barunya menarik :)
Tapi, artikel2 yang lama kok hilang ya? Ana cari artikel tentang Riba kok nggak ada :)
Nak tanya kenapa Allah hanya mengizinkan hanya ada 4 mazhab?
Untuk akhi/ukhti Haziqah:
Siapa bilang Allah hanya izinkan 4 mazhab? selain 4 mazhab yang ada juga ada mazhab-mazhab yang lainnya. Dan perbedaan di antara mazhab-mazhab yang ada hanyalah seputar permasalahan fiqh, dan bukan dalam masalah aqidah. Dalam masalah aqidah semuanya sama.
Jika ada ‘mazhab’ yang memiliki aqidah yang bertolak belakang dengan aqidah Islam maka sebenarnya mazhab tersebut bukanlah dari kalangan Islam, akan tetapi dari luar Islam, contohnya adalah mazhab (baca: agama) Syi’ah 12 Imam/Syi’ah Imamiyah/Syi’ah Rafidhoh yang lazim dikenal dengan sebutan Syi’ah sahaja pada zaman sekarang. Dan ingat, semua muslim tidak diwajibkan untuk ikut ke salah satu mazhab, yang ada hanyalah seorang muslim diwajibkan untuk tunduk dan mematuhi semua ajaran Islam yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
alhamdulillah, melalui artikel ini semakin jelaslah siapa syeikh abdul wahab attamimi,manhaj dan aqidah beliau yang lurus. dengan ini fitnah dan syubhat telah terbantahkan.walhamdulillah
Alhamdulillah setiap pagi sebelum berangkat kerja ana bisa mendengar kajian online di muslim.or.id, mudah2an kajian-kaniannya semakin menarik dan selalu up to date. Biar kita yang mendengar semakin banyak menambah Ilmu agama yang syai’i dan semakin semangat untuk meningkatkan ketaqwan kepada Allah SAW…amiiiin…
Alhamdulillah setiap pagi sebelum berangkat kerja Ana bisa mendengar Radio online dan bisa menambah ilmu dan mudah2an kajiannya semakin lengkap dan up to date selalu.
jazakollahu khoiron katsiro
terimakasih atas penjelasannya terhadap Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab, tetapi yang sangat saya sayangkan adalah hampir semua karya ulama2 Besar bukunya selalu di tambah dengan tulisan daif. Yang hendak saya tanyakan apakah Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab / ulama wahabi/ salafi itu lebih alim di bandingkan dengan ulama-ulama terhadulu khususnya IMAM BUKHARI. Karena Imam Bukhari pernah menulis tidak akan saya tulis sebuah hadis yang keberadaanya tidak jelas. Makasih atas tukar pendapatnya. Semoga ALLAH RIDHA terhadap kita semua dan selalu mendapatkan bimbingan-NYA. Amin,amin,amin. Saya meminta maaf apabila tulisan saya tidak berkenan di hati saudara seiman.
mengenal lebih dalam ulama, akan lebih mudah mengenal dakwahnya
Tak kenal mk tak syg,tak syg mk tak cinta.wahai saudara-saudariku,kenalilah terlebih dahulu apa yg ingin engkau komentari,jgn asal menuduh krn itu dpt membinasakanmu
artikelnya sangat bagus, mohon diperbanyak lagi yang berkaitan dengan tudugan syaikh muhammad bin abdul wahab.
Alhamdulillah ……….Subhanalloh .Tadi ada yang nulis di dinding fb untuk menyeruhkan untuk anti dakwah syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. dan mensejajarkan , menyamakan dengan liberalis. sosialis , komunis,neolib dan pluralis sebagai sesuatu yang harus di jauhi.Jadi langsung saya sebarkan artikel ini dan yang terkait dengan ini .Mudah2an bisa di pahami dengan baik dan Alloh memberikan hidayah-Nya
syech muhammad abdul wahab tinggi ilmunya, bukankah semakin tinggi ilmu semakin bijak… tak perlu memandang hanya dalam satu sudut.
Assalaamu’alaikum
Ana mau tanya, pengarang Kitab ad-Durar as-Saniyyah itu apakah Abdurrahman bin Muhammad bin Qosim al-Hanbali an-Najdi ?
Karena kitab itu dijadikan rujukan oleh penentang syaikh dengan tulisan yang bertolak belakang dengan tulisan di atas.
Minta izin untuk dishare y..
assalamu’alaikum…
jazzakllahkhairn katsirn ya ust semoga antum senantiasa diberikan oleh allah sebuah keistiqomahan dalam berda’wah,dan teruzkan da’wahmu ya ust.
ya allah berikan petunjukmu bagi saudara-saudara kami yang telah mengucapkan sesuatu tidak semeatiny tentang syaikh muhammad bin abdul Wahab,,
masih ramai yg mmfitnah sykhmuhammad bin abd wahhab.semoga Allah mmbmbing mereka.izin copy d blog syutk dakwah.
Assalamu’alaikum wr wb
Ustadz, antum pny kitab tulisan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab? Yg versi trjmhn trutama. :)
Atau mungkin biografi ttg beliau?
Syukron sblmny.:)
#Algar
Wa’alaikumussalam. Coba cari di:
http://mufiidah.net/tag/indonesia
atau cari di toko buku Islami terdekat
izin share ya ustadz
man ‘amilan ‘amalan laysa ‘alaihi amruna fahuwwa roddun(HR.Imam Muslim)”Barangsiapa yg beramal dgn amalan yg tdk ada dasar perintahnya dari kami maka amalannya tertolak”(HR.Imam Muslim)
assalamu’alaikum…izin copas jazzakllahkhairn katsirn
ASWAJA jg punya bukti kesesdatan abdl wahab,jd kita adukan fakta kita.gmana wahabi?
@Hero Tasik
Maaf, beberapa komentar saudara Hero kami hapus karena kurang sopan dan semoga kata-kata itu tidak termasuk ajaran dari orang-orang yang mengaku sebagai ASWAJA.
Mengenai WAHHABI, alangkah baiknya jika anda tidak serta merta mencaci terlebih dulu tapi mencari dan menelaah secara objektif buku al-Islamiyah la wahhabiyah karya Dr. Nashr Karim al-‘Aql (telah diterjemahkan) dan buku Meluruskan Sejarah Wahhabi karya Ust. Abu Ubaidah as-Sidawi. Cobalah anda bandingkan ajaran yang anda yakini saat ini yang diklaim sebagai ajaran ASWAJA dengan apa yang diterangkan dalam dua buku tersebut.
Semoga Allah memberi petunjuk kepada kita.
Assalamu’alaikum …
saya sangat suka artikelnya… terima kasih.
tapi..
Dalam hati saya masih terbesit pertanyaan tentang sejarah berdiri wahabi. apakah benar pada awal penyebaran wahabi disertai dengan pertumpahan darah, perampasan harta, serta pembantaian??
karena menurut beberapa buku, awal kemunculan wahabi di jazirah arab adalah dengan pertumpahan darah, perampasan harta, dan pembantaian. apakah hal itu benar? mohon pencerahan???
#Pengembara
Wa’alaikumussalam, silakan simak:
http://agama.kompasiana.com/2010/12/02/wahhabi-dalam-sumber-sejarah/
yg lebih dzalim mencaci wahaby menurut mereka dapat fahala inilah ajaran yg di dpt kan pada guru”nya masya allah.
silkan juga buka di http://almanhaj.or.id/content/1780/slash/0
Assalamualaikum Wr Wb …
Terimakasih artikelnya … cuman tolong disertakan sejarah kemunculan wahabi terus ulas dengan obyektif and munculkan sikap lebih bijak dengan kepentingan agama ini agar persatuan kita tak mudah terkoyak …
Assalamualaikum.
Saya setuju dengan mas Nur Kholis, mungkin akan baik jika juga diulas mengenai sejarah kebangkitan ajaran Muhammad Ibn’ Abdul Wahab di era 1700-1800 hingga berubah namanya dari Hijaz menjadi Saudi Arabia (dari A – Z). Syukron.
Wassalamulaikum.
ane mau nanya wahabi itu sama saja dgn muhammadiyah kan ?
@ Irisan
Wahabi itu hanya istilah dari sebagian orang untuk menyudutkan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Dahulu mungkin saja Muhammadiyah terpengaruh dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, wallahu a’lam untuk saat ini.
Assalaamu’alaikum
mohin izin share untuk catatan saya di FB semoga bermanfaat untuk menegakan kebenaran Islam
Seorang muslim memang harus membersihkan aqidahnya dari berbagai macam perusaknya. sebab kesempatan kita hanya sekali di dunia ini untuk benar-benar menjaga kemurnian aqidah. maka kita bersyukur dengan adanya para ulama dan syaikh yang berusaha menjaga aqidah kita dengan benar
Setiap Allah menurunkan para utusanNya, risalahNya adalah dalam rangka ummatan wahidatan (satu ummat dlm rangka bertauhid (bertuhankan Allah Yg Tunggal), namun selanjutnya, para pengikutnya memutus/tidak meneruskan perintah tsb., hingga ajaran itu tercecer dlm beberapa paham (zuburan), yang kemudian para pengikut ceceran faham tadi, hanya dirinya saja yang paling benar sehingga congkak terhadap pandangan /faham orang atau golongan/kelompok lain (Lihat QS23:53). Hal ini terjadi pada agama Yahudi ataupun Nasrani, dan demikian pula dalam Islam. Kita sadar, bahwa perkembangan agama (zuburan) telah bergelinding membentuk bola salju dan pada gilirannya gelindingan itu kitalah yang menangkapnya (ada Sunni, Syi’ah, Wahabi, NU, Salafusalih etc., etc.,) Alhasil kita sulit memastikan seperti apa agama yg disajikan pada saat agama itu meluncur pada zaman nabinya masih hidup, ilmu yg kini kita miliki dan kita laksanakan, telah melewati gelindingan bola salju yg boleh jadi keasliannya tertutup begitu dalam. Apa yang Allah firmankan, bahwa: kullu hizbin bima layhim farihun, yakni : setiap golongan hanya bangga/merasa hanya dirinyalah yang benar, itu saja yang dimiliki. Sedangkan firmanNya agar tidak mencaci agama yg lain (di luar Islam), lantaran bila kita mencaci mereka, mereka akan mencaci Allah dgn penuh permusuhan tanpa batas, karena memang sudah menjadi sunnah (fitrah) Allah bagi manusia, bahwa manusia akan merasa senang/benar atas apa yg manusia lakukan. (Lihat QS6:108). Yang masih mungkin kita upayakan adalah: jangan mencaci/menjelek-jelekkan orang yg tidak sepaham dengan kita, apa lagi masih dalam satu agama (Islam). Sebaiknya hindarilah mencaci Syekh Muhammad bin Abdul Wahab atau siapapun, kalau masih mengakui Alquran sebagai Kitab Sucinya.
izin share ya akhi
Izin copast.. n share ya ustadz… oh ya dan juga untuk semua artikel diwebsite ini yah.. Jazaa kumullahu khoiro… Barokallahu fiikum
para ulama menyatakan wahabi sesat ketika masa 10 hujriah dan syeikh abdul wahab lahir pada masa 12 hijriah
izin share…jzkl
Alhamdulillah. Terima kasih, saya telah mendapatkan informasi yang jelas tentang Syekh Muhammad bin Abdul Wahab. Sebab saya heran, setiap kali saya mengikuti pengajian-pengajian di kampung saya, hampir semua Kyai yang menyebut dirinya ASWAJA (saya tidak paham apa itu ASWAJA)selalu menjelek-jelekkan orang orang yang menyampaikan ajaran Tauhid selalu disebut dengan WAHABI (saya juga tidak paham apa itu WAHABI?) sekali lagi terimakasih informasinya.
Wahabi? bukannya muhammadi, kan namanya muhammad ibn abdul wahab. kalo nitsbat ke bpknya brarti abdulwahabi donk, bner ga ya?
Mudah2an kaum yg mememusuhi dakwah tauhid ini belum dikunci hatinya oleh ALLAH, mudah2an diberikan hidayah supaya dapat menerima ilmu yang HAQ dan tidak tersesat selamanya…amin
assalamualaikum.syukron memang kebenaran akan selalu di tentang oleh para pembela ahlul hawa.marilah kita meminta kpd Allooh agar tetap istiqomah di atas alquran,sunah,di atas pemahaman sahabat dan ulama2 yg membela mereka sampai akhir hayat.syukron atas ilmu yg manfaat ini wassalam
Syukron. Tulisan yang ckup bagus.
Semoga orang-orang yang selama ini membenci dan mencaci beliau dapat membuka mata hatinya lalu menghentikan perbuatan yang tidak terpuji tersebut.
Apakah benar di kitab al darur al saniyyah tersebut, di bab 3 ada pernyataan Sheikh MBAW bahwa beliau mendapatkan wahyu dan ilham seperti nabi Khidir? Ini ada di komen YouTube.
Mohon penjelasannya