Dalam kehidupan sehari-hari, Pasti ada saja orang-orang yang membenci kita, orang-orang yang zholim , orang-orang yang melakukan hal-hal buruk, baik berupa hinaan, cacian, dan semacamnya.
Bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap mereka ini?
Allah Ta’ala berfirman :
ٱدْفَعْ بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ فَإِذَا ٱلَّذِى بَيْنَكَ وَبَيْنَهُۥ عَدَٰوَةٌ كَأَنَّهُۥ وَلِىٌّ حَمِيمٌ
“Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia” (QS. Fushilat : 34).
Penjelasan dari ayat di atas adalah sebagaimana berikut…
Jika seseorang melakukan keburukan terhadapmu, terlebih khusus lagi jika mereka adalah kerabat-kerabatmu, sahabat-sahabatmu, mereka berbuat buruk kepadamu, baik melalui lisan mereka maupun perbuatan mereka, maka balaslah mereka dengan kebaikan. Jika mereka memutus silaturahmi denganmu, maka sambunglah kembali silaturahmi tersebut. Jika mereka berbuat zholim kepadamu, maka maafkanlah.
Jika mereka menjelek-jelekkanmu, di belakang maupun di hadapanmu, maka jangan engkau jelek-jelekkan mereka kembali, bahkan maafkanlah mereka, dan balas mereka dengan perkataan yang lembut. Jika mereka mengacuhkanmu, tidak mau berbicara denganmu, maka mulailah salam kepada mereka, sapalah mereka dengan baik.
Niscaya jika engkau telah melakukan itu semua, suatu saat nanti mereka akan berbalik menyukaimu, yang sebelumnya memusuhimu, berbalik menjadi teman setiamu.
Sesungguhnya hati manusia ada di antara jari-jariNya, Dialah yang membolak-balikkan hati manusia sesuai kehendakNya. Sangatlah mudah bagi Allah untuk mengubah benci menjadi cinta ataupun sebaliknya.
Inilah janji Allah dalam FirmanNya, namun sayang beribu sayang, seringkali gengsi kita mengalahkan itu semua, sehingga terlewatilah nasihat dari langit ini untuk kita amalkan.
Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang selalu berusaha menerapkan Al-Quran dalam kehidupan kita sehari-hari.
***
Disarikan dari Tafsir Surat Fussilat ayat 34 kitab Taisir Kariimirrahman oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di dan Syarah Riyadush Shalihin oleh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin dengan beberapa penambahan
Penulis: Boris Tanesia
Artikel Muslim.or.id
Masyallah, Indahnya ajaran islam yang mengajarkan membalas keburukan dengan kebaikan.
Maa syaa Allah, ini yg lagi di rasain, lumayan mendinginkan hati bacanya,
Bagaimana kalau sudah dilakukan tanpa gengsi, tapi masih saja di balas dengan penolakan dari kebaikan kita?
Jika amalan mu hanya utk mengharapkan pujian manusia maka kamu akan kecewa. Maka niatkan amalan mu hanya utk mengharapkan wajah ALLah semata dan ikhlas krn Nya.
Masyallah, sangat menyejukkan hati bangetzzzz
Kayaknya sama saja, walau kita sudah balas dengan kebaikan, orang yg bersangkutan tetep gak suka ama kita.
Ya karena,dia udh benci bgt gitu,jadi susah,GK ada harganya kebaikan kita ke dia,tapi membalas keburukan dengan keburukan itu sama aja dengan orang yg melakukan keburukan,lebih baik ikhlasin aja,tetep baik lama² dia insyaallah jadi baik Ama kita
Tapi, bagaimana jika yg sudah jahatin kita dibalas kebaikan tapi yg jahat ini malah semakin ngelunjak, misal awalnya kita digosipin kemudian bersabar, lalu besoknya difitnah kemudian bersabar lagi, terus begitu hingga akhirnya kita dibunuh olehnya masih mau bilang orang jahat akan jadi sahabat karib karena kita balas dengan kebaikan?
Itu yang saya rasakan sekarang, padahal saya lebih tua dari dia, saya harus menekan ego saya tidak peduli berapa umur dia Alhamdulillah saya yang memulai obralan terlebih dahulu walaupun dia selalu balas cuek seakan² saya seperti binatang insya Allah saya respon baik perlakuan buruk dia ke saya.. hati pun jadi tenang karna tidak ada dendam sama sekali cukup memaafkan dan mendoakan dia.
Alhamdulillah
Mudah diucapkan… sulit diamalkan bila konteknya perampasan hak…