Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan ditanya, “Fadhilatus syaikh, bagaimana pandangan anda mengenai sebagian da’i yang tidak mendakwahkan tauhid. Namun mereka hanya mendakwahkan akhlak mulia dalam mayoritas ceramah dan khutbah mereka”.
Beliau menjawab:
“Dakwah yang demikian tidaklah bermanfaat sama sekali. Ini sebagaimana badan yang tidak ada kepalanya, maka ia menjadi mayit. Badan jika tidak ada kepalanya, maka bagian badan lainnya tidak bermanfaat. Dakwah yang tidak mendakwahkan tauhid, itu semisal dengan badan yang tidak ada kepalanya. Melelahkan namun tidak ada faidahnya.
Kalau ada orang yang baik akhlaknya, suka bersedekah, mengerjakan shalat, namun ia berbuat kesyirikan, tidak akan diterima semua amalannya. Karena yang membuat amalan menjadi sah adalah tauhid. Dan yang membatalkan amalan-amalan ialah syirik. Maka wajib kita memberikan perhatian pada dakwah tauhid ini.
Berdakwah tanpa dakwah tauhid, sama saja tidak berdakwah. Bahkan berdakwah tanpa dakwah tauhid, tidak adanya lebih baik daripada adanya. Karena ini memperdaya manusia, orang-orang mengira dakwah demikianlah yang benar.
Tidak ada Rasul yang tidak memulai dakwahnya dengan tauhid. Silakan anda perhatikan dakwah para Rasul, dari yang terdahulu hingga yang terakhir yaitu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, mereka demikian (mendakwahkan tauhid)”.
***
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=gJn8nWg8wrU
Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslim.or.id
Assalaamu’alaikum, contoh dakwah tauhid dlm kehidupan sehari-hari gimana tadz?
Wa’alaikumus salam, bisa dalam bentuk mengingatkan anak bahwa Allah Maha Melihat, maka tidak boleh riya`. Allah sangat membenci kesyirikan yang mengurangi atau merusak tauhid seseorang.
Melarang memasukkan patung / gambar makhluk hidup, dll
Assalaamu’alaikum..
kenapa ya sekrang di akhir zaman sperti ini, bnyk orang orang yg mendustakan tauhid, menginggalkan kewajiban dakwah tauhid, mreka lebih mengutamakan mengagung agungkan nabi nya dari pada ajran dan cara dakwah beliau…miris sekali liat begitu bnyk nya pemuda pemudi sperti ini, ngaku pengikut nabi tapi tak mau melanjutkan perjuangan beliau, scara jujur itu bukan pengikut nabi, tapi pengagum nabi saja. tak pantas mengaku bhwa pngikut nabi.
makanya mencari ilmu nya harus seimbang omm, Alquran dikaji, Hadits pun dikaji