Syaikhul Islam Abul ‘Abbas Ahmad ibnu Taimiyyah rohimahulloh pernah ditanya mengenai dua orang yang berselisih tentang masalah akidah/keyakinan. Seorang di antaranya berkata, “Orang yang tidak meyakini Alloh Subhanahu wa Ta’ala di atas langit adalah orang sesat.” Sedangkan yang satunya berkata, “Sesungguhnya Alloh itu tidak dibatasi oleh suatu tempat.” Padahal mereka berdua adalah sama-sama pengikut mazhab Syafi’i. Maka, jelaskanlah kepada kami tentang akidah Imam Syafi’i rodhiallohu ‘anhu yang kami ikuti dan bagaimanakah akidah yang benar?
Jawaban Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah:
Segala puji bagi Alloh, keyakinan Asy Syafi’i rohimahulloh dan keyakinan para pendahulu Islam seperti Malik, Ats Tsauri, Al Auza’i, Ibnu Mubarak, Ahmad bin Hambal, Ishaq bin Rahawaih, dan juga menjadi keyakinan para guru yang ditiru seperti Fudhail bin ‘Iyadh, Abu Sulaiman Ad Darani, Sahl bin Abdullah At Tusturi dan selain mereka adalah sama. Sesungguhnya di antara ulama tersebut dan yang seperti mereka tidak terdapat perselisihan dalam pokok-pokok agama.
Begitu pula Abu Hanifah rohmatullohi ‘alaihi, sesungguhnya keyakinan beliau dalam masalah tauhid, takdir dan perkara lainnya adalah sesuai dengan keyakinan para ulama di atas. Sedangkan keyakinan yang dipegang oleh para ulama itu adalah keyakinan para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, itulah keyakinan yang dikatakan oleh Al Kitab dan As Sunnah. Asy Syafi’i mengatakan di bagian awal Muqoddimah Kitab Ar Risalah:
الحمد لله الَّذِي هُوَ كَمَا وصف بِهِ نفسه، وفوق مَا يصفه بِهِ خلقه
“Segala puji bagi Alloh yang (terpuji) sebagaimana sifat yang Dia tetapkan untuk diri-Nya sendiri. Sifat-sifat yang tidak bisa digambarkan oleh makhluknya.”
Dengan demikian beliau rohimahulloh menerangkan bahwa Alloh itu memiliki sifat sebagaimana yang Dia tegaskan di dalam Kitab-Nya dan melalui lisan rosul-Nya shollallohu ‘alaihi wa sallam.
Begitu pula yang dikatakan oleh Ahmad bin Hambal. Beliau mengatakan: Alloh tidak diberi sifat kecuali dengan yang Dia tetapkan sendiri, atau sifat yang diberikan oleh Rosul-Nya shollallohu ‘alaihi wa sallam tanpa disertai tahrif (penyelewengan makna), tanpa takyif (memvisualisasikan), tanpa tamsil (menyerupakan dengan makhluk), tetapi mereka menetapkan nama-nama terbaik dan sifat-sifat luhur yang Dia tetapkan bagi diri-Nya. Mereka yakini bahwasanya:
لَيْسَ كمثله شيء وَهُوَ السميع البصير
“Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai dengan-Nya, Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat” baik dalam sifat-sifatNya, Zat-Nya maupun dalam perbuatan-perbuatanNya. Kemudian beliau berkata: Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan segala yang ada di antara keduanya dalam waktu enam masa kemudian Dia bersemayam di atas Arsy; Dialah yang telah benar-benar berbicara dengan Musa; Dialah yang telah menampakkan diri kepada gunung dan gunung itu pun menjadi hancur terbelah karenanya, tidak ada satu makhluk pun yang memiliki sifat sama persis dengan-Nya, ilmu-Nya tidak sama dengan ilmu siapa pun, kemampuan-Nya tidak sama dengan kemampuan siapa pun, dan kasih sayang-Nya juga tidak sama dengan kasih sayang siapa pun, bersemayam-Nya juga tidak sama dengan bersemayamnya siapa pun, pendengaran dan penglihatan-Nya juga tidak sama dengan pendengaran dan penglihatan siapa pun. Ucapan-Nya tidak sama dengan ucapan siapa pun, penampakan diri-Nya tidak sebagaimana penampakan siapa pun.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah menginformasikan kepada kita di surga itu ada daging, susu, madu, air, sutera dan emas. Dan Ibnu Abbas telah berkata,
لَيْسَ فِي الدُّنْيَا مما فِي الآخرة إِلاَّ الأسماء.
“Tidak ada suatu pun di dunia ini yang ada di akhirat nanti kecuali hanya sama namanya saja.”
Apabila makhluk-makhluk yang gaib ini ternyata tidak sama dengan makhluk-makhluk yang tampak ini -padahal namanya sama- maka Sang Pencipta tentu sangat jauh berbeda dibandingkan dengan makhluk-Nya, inilah perbedaan Pencipta dengan makhluk yang diciptakan, meskipun namanya sama.
Alloh telah menamai diri-Nya Hayyan ‘Aliiman (Maha Hidup, Maha Mengetahui), Samii’an Bashiiran (Maha Mendengar, Maha Melihat), dan nama-Nya yang lain adalah Ra’uuf Rahiim (Maha Lembut, Maha Penyayang); Alloh itu hidup tidak seperti hidup yang dialami oleh makhluk, pengetahuan Alloh tidak seperti pengetahuan makhluk, pendengaran Alloh tidak seperti yang dialami pendengaran makhluk, penglihatan Alloh tidak seperti penglihatan makhluk, kelembutan Alloh tidak seperti kelembutan makhluk, kasih sayang Alloh tidak seperti kasih sayang makhluk.
Nabi bersabda dalam konteks hadits budak perempuan yang cukup populer: “Di mana Alloh?” Budak tersebut menjawab, “(Alloh) di atas langit.” Akan tetapi bukan berarti maknanya Alloh berada di dalam langit, sehingga langit itu membatasi dan meliputi-Nya. Keyakinan seperti ini tidak ada seorang pun ulama salaf dan ulama yang mengatakannya; akan tetapi mereka semuanya bersepakat Alloh berada di atas seluruh langit ciptaan-Nya. Dia bersemayam (tinggi) di atas ‘Arsy, terpisah dari makhluk-Nya; tidak terdapat sedikit pun unsur Dzat-Nya di dalam makhluk-Nya, begitu pula, tidak terdapat sedikit pun unsur makhluk-Nya di dalam Dzat-Nya.
Malik bin Anas pernah berkata:
إن الله فَوْقَ السماء، وعلمه فِي كلّ مكان
“Sesungguhnya Alloh berada di atas langit dan ilmu-Nya berada (meliputi) setiap tempat.”
Maka barang siapa yang meyakini Alloh berada di dalam langit dalam artian terbatasi dan terliputi oleh langit dan meyakini Alloh membutuhkan ‘Arsy atau butuh terhadap makhluk lainnya, atau meyakini bersemayamnya Alloh di atas ‘Arsy-Nya sama seperti bersemayamnya makhluk di atas kursinya; maka orang seperti ini adalah sesat, pembuat bid’ah dan jahil (bodoh). Barang siapa yang meyakini kalau di atas ‘Arsy itu tidak ada Tuhan yang disembah, di atas ‘Arsy itu tidak ada Tuhan yang orang-orang sholat dan bersujud kepada-Nya, atau meyakini Muhammad tidak pernah diangkat menghadap Tuhannya, atau meyakini kalau Al Quran tidak diturunkan dari sisi-Nya, maka orang seperti ini adalah Mu’aththil Fir’auni (penolak sifat Alloh dan pengikut Fir’aun), sesat dan pembuat bid’ah.
Ibnu Taimiyah berkata setelah penjelasan yang panjang, Orang yang mengatakan, “Barang siapa tidak meyakini Alloh di atas langit adalah sesat”, jika yang dimaksudkan adalah “barang siapa yang tidak meyakini Alloh itu di dalam lingkup langit sehingga Alloh terbatasi dan diliputi langit” maka perkataannya itu keliru. Sedangkan jika yang dimaksudkan dengan ucapan itu adalah “barang siapa yang tidak meyakini apa yang tercantum di dalam Kitab dan Sunnah serta telah disepakati oleh generasi awal umat ini dan para ulamanya -yaitu Alloh berada di atas langit bersemayam di atas ‘arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya- maka dia benar. Siapa saja yang tidak meyakininya berarti mendustakan Rosul shollallohu ‘alaihi wa sallam dan mengikuti selain orang-orang yang beriman. Bahkan sesungguhnya dia telah menolak dan meniadakan Tuhannya; sehingga pada hakikatnya tidak memiliki Tuhan yang disembah, tidak ada Tuhan yang dimintainya, tidak ada Tuhan yang ditujunya.”
Padahal Alloh menciptakan manusia -baik orang Arab maupun non-Arab- yang apabila berdoa maka akan mengarahkan hatinya ke arah atas, bukan ke arah bawah. Oleh karena itu ada orang bijak mengatakan: Tidak pernah ada seorang pun yang menyeru: “Ya Alloh!!” kecuali didapatkan di dalam hatinya -sebelum lisan tergerak- dorongan ke arah atas dan hatinya tidak terdorong ke arah kanan maupun kiri.
Ahlu ta’thil dan ta’wil (penolak dan penyeleweng sifat Alloh) memiliki syubhat dalam hal ini. Mereka benturkan Kitabullah dan Sunnah Rosulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam dengan syubhat ini, mereka tentang kesepakatan salaful ummah dan para ulama. Mereka tentang fitrah yang telah Alloh anugerahkan kepada hamba-hambaNya, mereka tentang sesuatu yang telah terbukti dengan akal sehat. Dalil-dalil ini semua bersepakat bahwa Alloh itu berada di atas makhluk-Nya, tinggi di atasnya. Keyakinan semacam ini Alloh anugerahkan sebagai fitrah yang dimiliki oleh orang-orang tua bahkan anak-anak kecil dan juga diyakini oleh orang badui; sebagaimana Alloh menganugerahkan fitrah berupa pengakuan terhadap adanya (Alloh) Pencipta Yang Maha tinggi. Rosulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits shahih:
كلّ مولود يولد عَلَى الفطرة؛ فأبواه يهودانه، أَوْ ينصّرانه، أَوْ يمجسانه، كَمَا تنتج البهيمة بهيمة جمعاء هَلْ تحسّون فِيهَا من جدعاء؟
“Semua bayi itu dilahirkan dalam keadaan fitrah; Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi, sebagaimana seekor binatang melahirkan anak dengan utuh tanpa ada anggota tubuh yang hilang, apakah menurutmu ada yang hilang telinganya (tanpa sebab sejak dari lahirnya)?”
Kemudian Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu berkata: Jika kalian mau bacalah,
فطرة الله الَّتِي فطر النَّاس عَلَيْهَا، لاَ تبديل لخلق الله
“Itulah fitrah Alloh yang manusia diciptakan berada di atasnya, tidak ada penggantian dalam fitrah Alloh.”
Inilah maksud dari perkataan Umar bin Abdul ‘Aziz: “Ikutilah agama orang-orang badui dan anak-anak kecil yang masih asli, yakinilah fitrah yang telah Alloh berikan kepada mereka, karena Alloh menetapkan bahwa fitrah hamba fitrah dan untuk memperkuat fitrah bukan untuk menyimpangkan dan juga bukan untuk mengubahnya.”
Sedangkan musuh-musuh para rosul seperti kaum Jahmiyah Fir’auniyah dan lain-lain itu bermaksud mengganti dan mengubah fitrah yang Alloh berikan, mereka lontarkan berbagai syubhat/kerancuan dengan kalimat-kalimat yang tidak jelas sehingga banyak orang itu tidak mengerti maksudnya; dan tidak bisa membantah mereka.
Sumber kesesatan mereka adalah penggunaan istilah-istilah yang bersifat global dan tidak bersumber dari Al Quran dan Sunnah Rosul-Nya shollallohu ‘alaihi wa sallam, juga tidak pernah pula dikatakan oleh salah seorang ulama kaum muslimin, seperti istilah tahayyuz, jisim (jasad/raga), jihhah (arah) dan lain sebagainya.
Barang siapa yang mengetahui bantahan syubhat mereka hendaklah dia menjelaskannya, namun barang siapa yang tidak mengetahuinya hendaknya tidak berbicara dengan mereka dan janganlah menerima kecuali yang berasal dari Al Kitab dan As Sunnah, sebagaimana yang difirmankan Alloh,
وَإِذَا رأيت الَّذِينَ يخوضون فِي آياتنا فأعرض عنهم حتّى يخوضوا فِي حديثٍ غيره
“Dan apabila kamu melihat orang-orang yang mempermainkan ayat-ayat Kami maka berpalinglah dari mereka hingga mereka mengganti pembicaraan.”
Barang siapa berbicara tentang Alloh, Nama dan Sifat-Nya dengan pendapat yang bertentangan dengan Al Kitab dan As Sunnah maka dia termasuk orang-orang yang mempermainkan ayat-ayat Alloh secara batil.
Kebanyakan dari mereka itu menisbatkan kepada para ulama kaum muslimin pendapat-pendapat yang tidak pernah mereka katakaberbagai hal yang tidak pernah mereka katakan, kemudian mereka katakan kepada para pengikut imam-imam itu: inilah keyakinan Imam Fulan; oleh karena itu apabila mereka dituntut untuk membuktikannya dengan penukilan yang sah dari para imam niscaya akan terbongkar kedustaannya.
Asy Syafi’i mengatakan, “Hukuman yang seharusnya dijatuhkan kepada Ahli ilmu kalam (baca: ahli filsafat) menurutku adalah dipukuli dengan pelepah kurma dan sandal lalu diarak mengelilingi kabilah-kabilah dan kaum-kaum sambil diumumkan: ‘Inilah balasan/hukuman yang dijatuhkan kepada orang yang meninggalkan Al Kitab dan As Sunnah dan malah menekuni ilmu kalam.'”
Abu Yusuf Al Qadhi berkata, “Barang siapa menuntut ilmu agama dengan belajar ilmu kalam dia akan menjadi zindiq (baca: sesat).”
Ahmad mengatakan “Tidak akan beruntung orang yang menggeluti ilmu kalam.”
Sebagian ulama mengatakan: Kaum mu’aththilah/penolak sifat Alloh itu pada hakikatnya adalah penyembah sesuatu yang tidak ada, sedangkan kaum mumatstsilah/penyerupa sifat Alloh dengan sifat makhluk itu adalah penyembah arca. Mu’aththil itu buta, dan mumatstsil itu rabun; padahal agama Alloh itu berada antara sikap melampaui batas/ghuluw dan sikap meremehkan.
Alloh ta’ala berfirman,
وكذلك جعلناكم أمّة وسطاً
“Dan demikianlah Kami jadikan kamu umat yang pertengahan.”
Posisi Ahlusunnah di dalam Islam seperti posisi Islam di antara agama-agama.
Walhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.
(Majmu’ Fatawa V/256-261)
***
Dialihbahasakan oleh: Abu Muslih Ari Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id
ana hanya ingin bertanya ana bekerja disebuah perusahan pelayaran yang selama ana bekerja di kapal pesiar ini ana harus tinggal di kapal selama kurang lebih 1 thn apakah dapat ana dikatakan musafir?
uraian yang disampaikan diatas dapat diterima dan dapat pula ditambahkan dengan isra mi,rajnya rosul telah menjadi bukti yang kuat bahwa allah SAW ada di langit kita sebagai umatnya harus mempercayai itu
ustadz saya mau tny apakah adat bisa mengalahkan keyakinan kita terhadap Allah swt.
cuma mau tanya, apakah kita pantas menanyakan keberadaan tuhan?
ustadz, kalo cowk+cewk zina, masih ada ruang maaf g? n gmana kiat-kiat menghindari zina ato nafsu ank muda itu pak ustadz?……
makasih,.
ya akhi, pintu taubat senantiasa terbuka bagi hamba Allah yang mengerti kesalahan dirinya kemudian ia bertaubat dengan sebenar-benarnya kepada Allah, Allah ta’ala berfirman:
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)
tapi yang perlu diperhatikan, bahwa untuk mendapat ampunan Allah dibutuhkan taubat yang sebenar-benarnya, memenuhi tiga syarat, menyesali perbuatan dosa tersebut, menghentikan perbuatan dosa, dan berjanji dengan kuta untuk tidak mengulanginya.
Semoga Allah mengampuni kesalahan-kesalahan kita…
nasrun minalloh wa fathun qoriib. wallohu khoirun nasirin.
innalloha yuhibbut tawwabiina wa yuhibbul mutathoh hiriiin
Assalamualaikum ustad saya pengen tanya apa arti ” Alfarizy” soalnya saya pengen pake nama itu untuk anak saya nanti
Assalamualaikum warahmatullah ustadz…
Saya sangat terganggu dengan lafaz ALLAH diganti menjadi ALLOH dalam artikel2 di sini. Betul2 tidak saya temukan alasan untuk memakluminya. Mudah2an ALLAH SWT mengampuni kita. Amin. Wassalam…
Kepada Ukhti Cut Linda, semoga Allah menjaga anda dalam kebaikan…
Adapun lafadz الله menjadi Allah atau Alloh, secara syar’i tidak ada pelarangan terhadap keduanya. Karena hanya masalah penerjemahan saja. Maka ini perkara mubah (boleh). Bahkan hampir setiap orang (bahkan mungkin juga anda) dalam pengucapan menggunakan lafadz Alloh (dengan huruf ‘o’). Sehingga kita tidak perlu berlebihan dalam menyikapi masalah ini.
Bahkan sebaiknya kita berbaik sangka kepada penulis bahwa tujuan dilakukan hal ini adalah untuk menyelisihi orang nasrani.
Namun, mungkin sisi yg bisa dikritisi adalah bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan kaidah transliterasi bahasa Arab ke Indonesia yang menggunakan huruf ‘a’. (Sumber: Wikipedia).
Ukhti, justru saya merasa tidak nyaman dengan anda penulisan anda yang menyingkat Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadi Allah SWT !?! Dan ini adalah hal yang dibenci dan dilarang oleh para ulama. An-Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Dianjurkan bagi penulis hadits apabila melalui penyebutan (nama) Allah ‘azza wa jalla agar menuliskan kata-kata ‘azza wa jalla (yang maha perkasa lagi mulia) atau ta’ala (yang maha tinggi), atau subhanahu wa ta’ala (yang maha suci lagi tinggi), atau tabaraka wa ta’ala (penuh berkah dan maha tinggi), atau jalla dzikruhu (yang mulia sebutannya), atau tabarakasmuhu (pemilik nama yang penuh berkah), atau jallat ‘azhamatuhu (maha mulia kebesarannya), atau yang serupa dengannya. Begitu pula hendaknya menuliskan kata-kata shallallahu ‘alaihi wa sallam secara sempurna ketika menyebutkan nama Nabi (Muhammad), tidak dengan menyingkatnya, dan tidak pula mencukupkan diri pada salah satunya (salam atau shalawat saja).” Dikisahkan oleh As-Suyuthi rahimahullah di dalam Tadribu Ar-Rawi bahwa orang yang pertama kali menuliskan shad-lam-’ain-mim dihukum dengan dipotong tangannya. (Sumber: abu0mushlih.wordpress.com, salah satu tulisan ustadz ari wahyudi juga).
Mudah2an ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala mengampuni kita. Amin. Wassalam…
asslamualaikum
ustaz sy ingin bertny ada khy ibnu taimiyah mempunyai peranan dalam ilmu kalam
Bismillah…
@ akhi dauzz
Mempunyai peranan yang bagaimana..? menyebarkan ilmu kalam ? atau sumbangsih beliau dalam ilmu kalam ?
Yang ana tahu beliau orang yang keras terhadap ilmu kalam, filsafat, ajaran-ajaran menyimpang lainnya…
coba antum baca karya-karya beliau -rahimahullah-
Wallaahu ta’ala a’lam
Assalam mu’laikum warahmatullahi wabarakatuh.
Di akhir jaman islam terpecah menjadi 73 golongan, yang diterima oleh Allah hanya 1 golongan Ahlushunnah waljamaah. Hal ini semua orang tahu, tetapi kenapa masih saja orang salah memilih. Semoga Allah memberikan jalan yang benar kepada kita semua. Amin.
Wassalam mua’laikum warahmatullahi wabarakatu.
Di manakah Allah sebelum arasy diciptakan?
Semoga dapat dijawab secepatnya.
Untuk menjawab pertanyaan Saudara Marzuki, ada baiknya kita cermati point-point berikut ini.
1. Bahwasanya Allah Subhanah tidak butuh kepada ‘arsy, juga tidak butuh makhluk lainnya karena sempurnanya kekuasaan Alloh.
Maksud pernyataan ini, bahwasanya ketika Alloh menetapkan ‘Arsy –sebagaimana terdapat banyak dalil Al Qur’an- dan menetapkan sifat istiwa’(bersemanyam) diatas ‘Arsy sesuai dengan keagungan dan kebesaranNya adalah bukan berarti Alloh butuh kepada ‘Arsy. Akan tetapi Dialah Allah Yang Maha Kaya, tidak butuh kepada seluruh makhlukNya.
Dalilnya, al ankabut:6, Al Imran: 97, Annisa: 131
2. ‘Arsy dan makhluk lainnya itulah yang sangat butuh kepada Alloh Jalla wa’ala.
‘Arsy adalah makhluk dan makhluk sangatlah butuh kepada yang menciptakannya yaitu Alloh ‘azzawajalla. Dimana ‘Arsy butuh untuk berdiri dan keberlangsungannya. Tidak ada yang mampu mewujudkan itu semua kecuali Alloh, karena Dialah dzat yang memelihara seluruh makhlukNya.
3. Bersemayamnya Alloh diatas ‘Arsy tidaklah sebagimana bersemayamnya makhluk.
Karena Dialah Alloh yang mensifati diriNya sendiri sebagaimana yang Alloh kehendak dan ‘Arsy adalah makhluk yang mulia dan besar, oleh karena itu Alloh menjadikannya sebagai tempat untuk bersemayam.
‘Tidak ada satupun yang serupa dengan Dia dan Dia Maha Melihat lagi Maha Mendengar’ (Asy syura)
4. Dialah Alloh yang meliputi seluruh makhlukNya , yaitu meliputi segala sesuatu dari seluruh arah. Dalilnya, Fushshilat: 54, Al Buruj: 20.
“Dan kepunyaan Alloh segala yang ada di langit dan di bumi, Dialah Alloh yang meliputi segala sesuatu”. Annisa: 126.
5. Dialah Alloh yang maha Tinggi (‘uluw)dan berada diatas segalanya (fauqiyyah)
Sifat ‘uluw (Maha Tinggi )bagi Alloh meliputi tiga jenis
– Maha Tinggi ditinjau dari dzatNya
– Maha Tinggi untuk mengalahkan
– Maha Tinggi ditinjau dari kekuasaan dan kemulianNya
Begitu juga fauqiyyah dibagi menjadi tiga
– Fauqiyyah ditinjau dari dzatNya
– Fauqiyyah ditinjau dari Maha Mengalahkan
– Fauqiyyah ditinjau dari kekuasaanNya daan kemulianNya
Fauqiyyah dan sifat Tinggi Alloh ditinjau dari dzat ini terdapat pada Ayat Al Hadid: 3
“Dialah Al Awwal, al Akhir, Adz dzahir dan Al Bathin”. Nabi sahlallahu’alaihi wasallam menafsirkan Adz Dzahir : “Engkaulah Adz Dzahir tidak ada sesuatupun diatasMu”
Jika kita sudah memahami hal-hal diatas, maka kita tetapkan bahwa Alloh maha Tinggi diatas segala sesuatu sesuai dengan keagungan dan kebesaranNya. Itulah sifat yang senantiasa melekat pada diri Allah Azza wajalla, baik ketika ada Arsy ataupun tidak.
Sangat kami sarankan bagi kita kaum muslimin mempelajari asma’ dan sifat Alloh. karena ilmu inilah ilmu yang paling mulia.Dengan ilmu ini seorang hamba akan bisa mengenal Rabbnya.
Syarful ‘ilmi lisyarfil ma’lum
kemuliaan ilmu itu karena mulianya dzat yang diilmui.
adakah dzat yang lebih mulia daripada Allah?
tentu saja tidak ada, karena Dialah pemilik kemuliaan yang mutlak dan sempurna.
Silahkan Antum merujuk kepada kitab Syarh Aqidah Thahawiyyah, Syaikh sholeh Alu Syaikh ataupun karya Ibnu ‘Izzi Alhanafi.
Allahua’lam bishshowab
Maaf ralat,karena keterbatsan ilmu pada kami,
-piont ke 3
‘Tidak ada satupun yang serupa dengan Dia dan Dia Maha Melihat lagi Maha Mendengar’(Asy Syura)
yang benar, ‘Tidak ada satupun yang serupa dengan Dia dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat’(Asy Syura: 11).
-point ke 5 tertulis,
Maha Tinggi ditinjau dari kekuasaanNya dan kemuliaanNnya
yang benar, Maha Tinggi ditinjau dari kedudukanNya dan KemuliaanNya
-Point ke 5 tertulis,
Fauqiyyah ditinjau dari kekuasaanNnya dan kemuliaaNya
yang benar, fauqiyyah ditinjau dari kedudukanNya dan kemuliaanNya.
– pada kalimat terakhir tertulis, Ibnu ‘Izzi Alhanafi
yang benar Ibnu Abil ‘Izzi Alhanafi
tanya ustadz semoga bermanfaat: apa maksud dari point no
4. Dialah Alloh yang meliputi seluruh makhlukNya , yaitu meliputi segala sesuatu dari seluruh arah. Dalilnya, Fushshilat: 54, Al Buruj: 20.
“Dan kepunyaan Alloh segala yang ada di langit dan di bumi, Dialah Alloh yang meliputi segala sesuatu”. Annisa: 126.
Apakah meliputi Dzat-Nya atau ilmu-Nya dan apa dalilnya.
Syukron..
Asm,
saya senang karena adanya web seperti ini
saya hanya ingin meminta bantuan
kepada anda yang lebih mengerti dan memahami islam
saya seorang muslimah yang kurang mengerti tengtang semua yang telah diajakan pada saya
semua itu seolah hanya hambar tanpa suatu keikhlasan
bagaimana cara ikhlas?
bagaimana caranya agar saya dapat mudah mengerti dan memahami serta tetap tegar dalam menghadapi semua cobaan yang sedang atau mungkin akan saya jalani.
saya minta tolong dengan sangat agar anda sudi kiranya untuk membalas ke alamat email saya
ajarkan saya yang lebih mendalam mengenai islam
saya akan sangat berterimakasih atas semua itu.
Wsm,
Assalamualaikum Wr. Wb..
Mohon maaf pak ustad…saya ada masalah yang ilmunya saya belum tahu secara pasti, yaitu apa hukumnya bersenggama siang hari (bukan bln Ramadhan) pada saat istri sedang puasa untuk mengganti puasa bulan ramadhan.
mohon pencerahannya pak ustad…
lumayan
apakah yang dimaksut ilmu kalam saya minta dijelaskan!!kok mengikuti /mempelajari ilmu kalam tidak beruntung???
padahal Didalam sifat wajib bagi alloh yang 20 ,disitu salah satunya kan bersifat kallam /kalimun,sedangkan kita juga sudah disediakan sifat kallam{suara batin}dan dinyatakan dengan suara,mana yang salah saya secara personal mohon dijelaskan??
terima kasih,best regards.
Assalamu ‘alaikum
@Untuk Rusidi yang terhormat
Yang dimaksud ilmu kalam adalah ilmu yang hanya membahas hakikat2 Allah dengan pendekatan rasionalitas versi manusia/pendekatan filsafat semata. Sehingga ilmu ini bisa menjerumuskan manusia kpd kesesatan seperti membicarakan tata cara Allah turun dari langit pada malam hari(yang tak perlu difikirkan oleh manusia)
UNTUK SEMUA PEMBACA ARTIKEL PERLU INGAT TAUHID ASMA WAL SHIFAT DITETAPKAN DENGAN AL-qUR’AN DAN aS-sUNNAH SECARA HAKIKATNYA TAK PERLU DITAKWIL,DISERUPAKAN DGN MAKHLUK,DINAFIKAN
bumi itu kan bulat bagaimana orang yg ada di atas mengatakan bahwa Allah ada di atas langit dan oang yang ada di bawah mengatakan Allah ada di atas langit,…?
@ Baginda
Coba pahami baik2. Yang dimaksud Allah di atas langit adalah Allah di atas seluruh makhluk-Nya. Orang yang berada di kutub utara dan kutub selatan, Allah berada di atas itu semua. Kenapa masih bingung dalam memahami hal ini? Semoga Allah beri taufik.
assslmualaikum ustad q cuma pengen tau arti dari alfarizy. makasih
#Surono
Mungkin yang anda maksud adalah ‘Al Farisi’ ( الفارسي )
Al Farisi adalah nisbah kepada negeri Persia, yang sekarang menjadi negeri Iran. Orang yang namanya demikian, berarti ia penduduk asli dari negeri Persia.
Wallahu’alam.
Assalamu’alaikum
Maaf saya mau tanya apa hukum tv, photo dan yang mengambil photo makhluk bernyawa?
Syukron
#Ariz
Silakan simak:
http://rumaysho.com/hukum-islam/umum/2820-hukum-menonton-televisi.html
http://muslimah.or.id/manhaj/di-balik-merdunya-nyanyian-dan-indahnya-lukisan.html
Saya punya seorang teman yg mengikuti sebuah perkumpulan tp bukan pengajian pada umumnya yg biasa membaca al quran atau bersalawat,pd malam tertentu mereka berkumpul dan berzikir. Perkumpulan ini di pimpin oleh dua orang yg bukan seorang ustadz atau ahli agama dengan kata lain hanya seorang biasa yg seberapa besar dia mendalami agama islam saya kurang tau. Teman saya ini mempunyai masalah di pekerjaannya, dia terancam di phk kemudian teman saya ini mendatangi pemimpin perkumpulan tersebut dan berkonsultasi, kemudian pemimpin perkumpulan (guru) tersebut menyarankan agar teman saya itu puasa senin kamis dan entah apa lg yg disuruh. setelah menjalankan perintah gurunya tersebut posisi teman saya dalam pekerjaan menjadi aman dan mendapat kepercayaan naik level. yg saya mau tanyakan apakah hukumnya dalam islam jika mendatangi orang tersebut (guru) jika ada masalah? musrik atau tidak? karena yg diperintahkan oleh guru tersebut adalah hal yg baik seperti puasa senin kamis.
#juni susanti
Jika orang tersebut memang dikenal sebagai orang yang memiliki kepahaman yang mendalam terhadap Al Qur’an dan hadits-hadits Nabi dengan pemahaman para sahabat, tidak mengapa datang kepadanya untuk meminta nasehat. Jika anda tidak tahu kapasitas kepahamannya, sebaiknya tidak.
Wallahu’alam.
mohon petunjuk………saya pernah mendengar satu keterangan bahwa disitu dikatakan adanya hukum allah atau siksa allah, yg saya pertanyakan allah yg mana yg menghukum dan menyiksa kita….? sedang kan allah itu maha pengasih dan penyayang
#kaffi
Allah Ta’ala Maha Pengasih dan Penyayang kepada hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa, Allah Ta’ala Maha Perkasa dan sangat pedih siksa-Nya bagi orang-orang yang durhaka serta kufur kepada-Nya. Silakan simak juga:
https://muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/terkumpulnya-sifat-takut-dan-harap.html
https://muslim.or.id/aqidah/cinta-takut-harap-kepada-allah.html
https://muslim.or.id/aqidah/roja-khouf-1.html
https://muslim.or.id/aqidah/roja-khouf-2.html
https://muslim.or.id/aqidah/al-afuw-yang-maha-pemaaf.html
trima kasih atas jawaban nya
saya ingin bertanya….. Allah itu bertempat atau tidak?????
Mohon petunjuk…..Dengan mengucapkan 2 kalimah sahadat, yg artinya aku bersaksi tiada tuhan selain ALLAH dan aku bersaksi MUHAMAD rasullaloh(utusan). yg saya pertanyakan kapan saya menyaksikan nya dan siapa saksi saya ketika mengucapkan 2 kalimah sahadat……….?
mohon maaf dgn pertanyaan saya ini, tapi saya mengharapkan jawaban pertanyaan ini.
#kaffi
Menghadirkan saksi tidak diwajibkan.
mohon petunjuk………yang dimaksud atau pengertian dari dzikir itu apa……..? dan dzikir yang bagus itu yang mana………?
sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak trima kasih atas jawaban dan bimbingan nya
#Kaffi
Silakan simak http://ustadzkholid.com/akhlaq/dzikir-kunci-kebaikan/
mohon peunjuk…….. apa benar kl kita memotong hewan di awali dengan bissmillah hirohmman nirrohim
#Kaffi
Cukup ‘Bismillah‘ saja atau ‘Bismillahi Allahu Akbar’. Lebih lengkapnya silakan simak:
http://ustadzkholid.com/fiqih/fiqih-qurban-4-harus-baca-basmalah
bolehkah tanya hal yang berbeda?
saya seorang remaja laki-laki berumur 20 th, waktu itu saya sedang di rumah pacar saya, kami tidak melakukan hal yang di larang agama, dan kebetulan pada saat bulan ramadan..tapi sepertinya saya mengalami ejakulasi,padahal kami hanya becanda-becanda, tetapi alat vital saya tiba-tiba berdiri, setelah itu saya ke kamar mandi dan saya melihat/mengecek ternyata memang benar saya ejakulasi,,,
dan pertanyaan saya, apakah itu membatalkan puasa saya?sedangkan saya tidak melakukan suatu hal yang membatalkan puasa saya..
mohon petunjuk…
#yogi
Pacaran itu sendiri adalah hal yang dilarang agama, terlebih di bulan suci ini, dosanya lebih besar. Pacaran termasuk mendekati zina, apa yang anda alami sendiri menjadi buktinya. Silakan simak:
https://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/rayuan-setan-dalam-pacaran.html
Kami nasehatkan agar anda bertaubat kepada Allah dan meninggalkan pacaran. Adapun mengenai puasa anda, keluarnya mani membatalkan puasa, anda wajib meng-qadha puasa anda.
iya pak,terimakasih nasehatnya,..semoga saya bisa meninggalkan hal2 yang dilarang agama
bagaimana c cara menghadapi orang tua yang tidak suka terhadap pasangan,sedangkan kita yakin pasangan tidak bersalah/
#jocko
Sampaikan kepada orang tua bahwa seorang muslim hendaknya memiliki rasa benci hanya pada hal yang dibenci oleh agama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من أحب لله ، وأبغض لله ، وأعطى لله ، ومنع لله ، فقد استكمل الإيمان
“Orang yang yang mencintai sesuatu karena Allah, membenci sesuatu karena Allah, memberi karena Allah, melarang sesuatu karena Allah, imannya telah sempurna.” (HR. Abu Daud no. 4681, di-shahih-kan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud)
Selanjutnya anda dan istri anda, hendaknya bersabar menghadapi orang tua dan meningkatkan bakti serta akhlak kepada mereka. Semoga dimudahkan.
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Afwan, ini agak menyimpang, kalau boleh tahu, di Indonesia ini ada nggak kitab terjemahan “Minhajus Sunnah” Cetakan Al Maktabah Al Ilmiyah, Beirut – Lebanon
“Minhajus Sunnah” Tahqiq Dr. Muhammad Rasyad Salim, Cetakan Saudi Arabia ( Edisi 9 Jilid)
secara lengkap, bukan ringkasannya, terima kasih.
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
apakah di waktu mlm hari saya berhubungn intim dengan isteri saya, dan saya tidak melakukan mandi junup/ ketiduran apakah puasa saya sah atau tidak trims……
Wa’alaikumus salam.
@ Deni
Silakan baca jawabannya pada pembahasan berikut ini: http://rumaysho.com/hukum-islam/puasa/3170-masuk-shubuh-dalam-keadaan-junub-sahkah-puasanya.html
assalaamu’alaikum Wr.Wb..
ustads …apakah boleh santunan anak yatim kita berikan kpd anak piatu mohon penjelasan dan dalilnya trims
#hartono
Wa’alaikumussalam. Apa maksud santunan? Kalau maksudnya memberi bantuan/bershodaqoh secara umum maka hukumnya mustahab/dianjurkan. Mustahab diberikan kepada siapa saja yang memerlukan dan berhak mendapat bantuan baik dia yatim ataupun bukan. Karena salah satu keutamaan shodaqoh adalah bisa menghapuskan kesalahan:
وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ المَاءُ النَّارَ
“Shadaqah itu memadamkan (menghapuskan) kesalahan sebagaimana air memadamkan api” (HR Ahmad, Shahih)
Sedangkan memberi santunan atau bahkan mengasuh anak yatim ada keutamaan tersendiri, sebagaimana sabda Nabi
أنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَقَالَ بِإِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
“Aku dan orang yang mengurus anak yatim berada di surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan kedua jarinya yaitu telunjuk dan jari tengah.” (HR Bukhari)
Kemudian yang dimaksud anak yatim adalah anak lelaki atau wanita yang belum baligh yang tidak mempunyai ayah meskipun dia mempunyai ibu (maka jika sudah baligh tidak disebut anak yatim) Hikmah disyariatkannya memberi santunan kepada anak yatim adalah karena kondisi mereka lemah serta kekurangan karena tidak memiliki ayah yang bisa memberi nafkah kepada mereka. Wallohu’alam
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
saya sdh lama menikah, tp blm dikaruniai anak.ketika saya bertanya pada seseorang katanya untuk mempercepat kehamilan istri saya dianjurkan untuk mencari kelapa muda di jalur pantura.kelapa muda tersebut harus menghadap ke timur dan harus dipetik secara langsung. juga tidak boleh jatuh ke tanah serta tidak boleh dilangkahi.dan ketka membukanya harus di depan istri saya dan harus segera diminum.pertanyaan saya apakah jika saya melakukannya termasuk syirik?mohon penjelasannya
#Agus sudirman
Wa’alaikumussalam. Tidak ragu lagi hal tersebut adalah khurafat yang bisa menjerumuskan kepada kesyirikan. Hendaknya anda bertaubat. Memohonlah hanya kepada Allah.
Ass wr wb,
Saya mau bertanya, bagaimana menurut islam istri yang menolak berhubungan badan dengan suami, padahal tidak setiap hari suaminya minta untuk dilayani. Dan terkadang alasannya agak tidak masuk akal, contohnya ” males ah lagi mau nyuci ” padahal ada mesin cuci dan hanya terdapat beberapa potong pakaian. mohon dibantu atas pertanyaan ini. Trm kasih
#andi
Anda perlu melakukan pendekatan secara psikologis dan secara syar’i. Secara psikologis, mungkin dia sedang ada masalah, mungkin ada yang ingin ia kritisi dari diri anda, mungkin ia sedang ingin sesuatu yang lain, cobalah melakukan ‘awalan’ sebelum mengajaknya, perbaiki komunikasi anda dengan istri, dan sisi psikologis yang lain. Dari segi syar’i, perlahan anda pahamkan ia bahwa wajib hukumnya menaati suami apalagi dalam hal yang satu ini, dimana suami hanya bisa menyalurkan syahwatnya secara halal kepada istrinya. Berikan majalah islami, mp3 ceramah agama atau ajak ia ke majelis ilmu agar bisa paham hal ini.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Subahanallah….” sejuk hati saya melihat,mebaca
kisah dan curhat serta solusi yg baik ini…
izin share ya Ustadz ”
apabila sya bertemu dgn hal2 sprti ini,sekiranya ini bsa saya jadikan perenungan atau bukti untuk meluruskan hal2 yg kurang baik dan solusinya ada
semua di dlm web/blog ini…terimakasih ya Ustadz
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Apakah perbedaan kaum sunni dengan syia?
Apakah para gerilyaan seperti hizbullah, tahher, taliban dll itu murni Islam?
Benarkah jika sekarang Irak telah dikuasai oleh syia?
#adree
Silakan simak:
https://muslim.or.id/manhaj/awas-syiah-mengancam-kita.html
https://muslim.or.id/manhaj/hegemoni-syiah.html
Assalamualaikum wr.wb
Apakah benar bagi setiap muslim yang ingin berQURBAN tidak diperbolehkan apabila sewaktu lahir belum diAQIQAHi dan harus aqiqah dulu baru bisa melaksanakan ibadah qurban.
Mohon penjelasanya dan Hadits/firman Allah yang menjelaskan masalah tersebut.Terima kasih
Wassalamualikum wr.wb
#Ari Setiawan
Wa’alaikumussalam, hal tersebut tidak benar karena tidak ada dalilnya. Justru yang berkeyakinan demikianlah yang dituntut untuk membawakan dalil.
ada yang tahu tentang aliran jabariyah nggak?
klau ada yang tahu,tlong jwab pertanyaan saya !
pertanyaanya begini,ajaran jabariyah mengatakan bahwa alqur’an adalah makhluk,..! makna dari kata makhluk menurut ajaran di atas seperti apa ya,?atau bagaimana..? tlg djelaskan..?
#fikri
Silakan simak:
https://muslim.or.id/soal-jawab/soal-63-penyimpangan-qodariyah-dan-jabariyah.html
KALIGRAFI “MUHAMMAD” DI MASJID ITU SYIRIK ?
Pada dinding masjid di Indonesia banyak dijumpai Kaligrafi “Muhammad” berdampingan dengan Kaligrafi “Allah” di sisi kiri dan kanan Mihrab. Keduanya sama besar seolah-olah sepadan, sehingga seakan yang satu tandingan yang lain. Padahal QS Al-Jinn (72) ayat 18 menegaskan : “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah. Maka jangan kalian menyeru seseorang / sesuatu beserta Allah.”
Pertanyaannya : Apakah hal tersebut di atas adalah suatu bentuk syirik besar (mempersekutukan Allah)? Kemudian bagaimana hukum sholat di masjid seperti ini?
@Tatang
Wallahu a’lam. Itu bentuk menandingkan Allah dengan selain Allah. Jadi suatu yg terlarang. Namun tdk sampai syirik besar. Boleh shalat di masjid semacam itu.
USRAD:IBU saya berumur 55 tahun , saya mempunyahi 2 kakak yang sekarang ini sudah sukses, tapi usatat ibu saya selama 30 tahun ditipu oleh ayah saya dan tak pernah menafkahi ibu saya selama 30 tahun itu, tapi ayah saya meminta uang kepada ibu saya hanya untuk dirinya sendiri,dan sekarang ibu saya marah krn ibu yang akan naik haji itu dilarang oleh ayah dan uang haji ibu saya sudah habis dan sekarang ibu saya marah dan tak melayani kewajibanya sebagai istri usatat , apakah tindakan yang diambil ibu saya itu salah ustad?????
#FERDIAN
Dari sisi ayah anda, tidak menafkahi istri adalah dosa.
Namun dari sisi ibu anda, wajib baginya untuk tetap bertaqwa kepada Allah, bersabar dan tetap taat kepada suami. Dalam hal ini, ibu anda belum wajib berhaji karena belum ada izin dari suami. Para ulama sepakat bahwa tidak halal bagi seorang istri untuk bersafar tanpa izin suaminya.
Assalamu alaikum,,,
ap yang harus sy lakukan setelah tahu hasil lab sy mengatakan kalau kualitas sperma sy g bagus dan istri sy belum tahu hasil itu.kami sdh menikah sktr 6 bln lamanya dan blm dkarunia keturunan..jujur sy sedih dan takut ditinggal istri yang tetntunya jadi aib bagi keluarga..mohon bantuan dan doanya
Wa’alaikumus salam.
@ Hamba Allah
Perbanyak terus doa, coba baca kisah dalam artikel berikut: http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3287-sukses-muslim-dengan-doa-1.html
Assalamu ‘alaikum.
Saya penduduk kota Malang Jawa Timur. Setahu saya kalau sholat dhuhur harus setelah matahari condong ke barat. Tapi untuk bulan Desember dan Januari adzan dhuhur menurut jadwal kira2 jam 11.40 wib itu, matahari masih belum mencapai titik puncak dan bayangan masih di sebelah barat. Perkiraan saya sholat dhuhur yang tepat setelah jam 12.30 wib. Mohon penjelasan
#tresna
Wa’alaikumussalam. Jangan shalat sampai anda yakin bahwa waktu shalat telah tiba
As’salamualaikum.wr.wb… Saya memiliki masalah dengan shalat saya, Ketika saya dalam melakukan shalat jum’at… Saya merasa/Perasaan saya buang angin (kentut), entah apakah hanya perasaan saya saja Karna terasa sangat sangat sangat kecil yg berasa di anus saya, Namun yg jelas di situ saya merasa kehilangan kekhusu’an dalam shalat Karna terpikir shalat saya batal, Namun saya tetap melanjutkannya… Apa perkara saya tentang hal ini dan Apa yg harus saya lakukan seandainya itu terjadi lagi di dalam shalat saya, Mohon pemasukannya… Terimakasih… Wasalam.wr.wb
#M.Rachim
Wa’alaikumussalam. Pernah ada sahabat Nabi yang mengalami hal yang sama, lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لا تخرج حتى تسمع صوتا أو تجد ريحا
“Jangan engkau batalkan shalat, sampai engkau (yakin) mendengar suaranya atau tercium baunya“
Asalamualaikum….
1.Saya ingin bertanya apa y hukumnya bila malam bermimpi basah tpi qta baru sadarnya ketika setelah solat subuh??
2.apabila qta bangun kesiangan hingga pukul 7 pagi apakah masih bsa solat subuh??
#Yandhi
Wa’alaikumussalam ,
1. Shalat shubuh diulangi setelah mandi junub terlebih dahulu
2. Jika ketidurannya tidak disengaja maka masih bisa shalat shubuh
dimana bisa didapatkan buku-buku ibnu taimiyah yang sudah diterjemahkan ke dlm bahasa indonesia? bagi yang tahu minta infonya.. jazakumullahu khair
@ Salafy Lombok
Coba tanyakan ke toko2 buku Islam yg terpercaya, insya Allah banyak yg sudah diterjemahkan.
Apa yang dimaksud dengan arti “Kami” yang terdapat dibeberapa ayat al Qur’an. contoh: “Tidakkah manusia mengetahui bahwa Kami-lah yang menciptakannya dari setets air mani….”.Surat Yasiin ayat 77
Pertanyaannya adalah bukankah Allah swt. yang menciptakan manusia dan yang mematikan pula? lalu, bukakankah “Kami” berarti bentuk jamak? sedangkan Allah swt adalah tunggal.
Murtad-kah jika kita menelusuri tentang islam yang kurang kita ketahui/yakin. seperti pertanyaan tersebut?
@jaya wiguna
silahkan simak penjelasan hal tersebut oleh Ust. Arismunandar disini
Assalamu’alaikum, saya ingin bertanya, ada teman saya mengatakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pada akhir hidupnya bertaubat dan meyakini aqidah asyariyah, bagaimana kebenaran mengenai kabar ini?
#ardy
Hal tersebut adalah kedustaan dari para ahli sejarah yang fanatik terhadap aqidah asy’ariyyah.
@ardy
silahkan anda baca disini dan disini
Ijin untuk mengkopy buat belajar,Jazakallohu khoiro
bagaina hukumnya membesarkan alat vital laki” demi menjaga keutuhan rumah tangga, karena istri tidak puas dengan keaddan sekarang karena mgkin alat suami kecil. thanks
#Terry Artha
Selama tidak menggunakan cara haram, boleh. Cara yang haram diantaranya dengan dipijat oleh orang lain.
Assalamualiakum…
izin ngeprint
Assalammu’alaikum wr wb ?
Saya mau bertanya, apa hukumnya onani saat jauh dari istri?
@ Syahril
Wa’alaikumussalam. Tidak dibolehkan, ganti dengan banyak puasa